PBAK Tanpa Dema

PBAK Tanpa Dema

Read Time:3 Minute, 2 Second

 

PBAK Tanpa Dema


Salah satu kegiatan yang lagi-lagi terdampak Covid-19 tidak adalah Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan (PBAK). Tahun ini, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta melaksanakan PBAK yang rasanya berbeda dari tahun sebelumnya. Untuk pertama kalinya, mahasiswa baru (maba) di hampir seluruh perguruan tinggi harus melaksanakan orientasi studi dan pengenalan kampus secara dalam jaringan (daring).

PBAK Online 2020 telah dijadwalkan selama empat hari, Rabu—Sabtu (9—12/9). Kegiatan tersebut akan maba ikuti melalui Zoom pada pukul 08.00 hingga 12.00 setiap harinya. Meskipun diadakan secara daring, peserta tetap harus mengikuti ketentuan berpakaian yang telah ditetapkan, seperti kemeja berwarna putih, celana atau rok hitam, serta kerudung hitam bagi mahasiswi.

Mengusung tema “Bersama UIN Jakarta Sukses Studi dan Berkarya Menghadapi Era Baru”, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Masri Mansoer ditunjuk sebagai Ketua Panitia PBAK Online2020. Namun ia menuturkan, Surat Keputusan (SK) terkait hal tersebut belum dikeluarkan. “Ya, SK-nya belum ada,” katanya melalui Whatsapp, Selasa (1/9).

Lebih lanjut menurut Masri, Kepanitiaan PBAK akan melibatkan pihak universitas, Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas (Dema-U) dan Senat Mahasiswa Universitas (Sema-U). Namun, Bidang Kemahasiswaan Dema-U Tiaz Tahdzib mengatakan, pihaknya hanya sebatas membantu pihak universitas. Dema-U yang berwakilkan 15 orang bertugas membuat video profil Dema-U sedangkan sisanya pihak Event Organizer (EO)-lah yang mengurus. “Kita dari Dema-U diminta pihak Universitas untuk membantu, tapi memang secara teknis serta tugas, poksi, dan fungsinya tidak diarahkan membantu apa,” tutur Tiaz Tahdzib, Jumat (4/9).

Hal senada juga disampaikan Ketua Dema UIN Jakarta Sultan Rivandi. Setujunya, PBAK memang akan diurus oleh EO. Mulai dari jadwal, pemateri, dan tema. Bahkan, ketua pelaksananya dari pihak rektorat. Maka dari itu menurutnya, kendali sepenuhnya ada di Rektor UIN Jakarta.

Sultan menambahkan, sebenarnya Dema-U sendiri sejak akhir Juli hingga awal Agustus telah mengajukan rapat mengenai PBAK bersama kemahasiswaan. Akan tetapi, rapat baru dilaksanakan pada Selasa (25/8). Itu pun, rapat hanya sekedar sosialisasi dan memberikan ruang Sema, Dema, dan Unit Kegiatan Mahasiswa untuk membuat video profil. “Memang semua dikendalikan pimpinan sekarang. Di tengah situasi seperti ini, kita akan memaksimalkan ruang yang bisa kita maksimalkan,” ujar Sultan, Selasa (1/9).

PBAK Tingkat Fakultas

Progres dari kepanitiaan PBAK Fakultas sendiri tentunya memerlukan banyak penyesuaian. Salah seorang Panitia PBAK Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) bernama Mega menginformasikan, beberapa minggu terahir ini lebih intens mengadakan rapat bersama pihak dekanat dan komunikasi dengan pihak maba.

Sedangkan tanggapan dari salah satu Organizing Committee (OC) PBAK Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Muhammad Nur Qolbi menjelaskan, persipan PBAK kali ini masih terdapat beberapa kendala. Kendala pasti ada karena belum terbiasa melakukan dengan sistem daring, tapi untuk perkembangannya alhamdulillah sudah hampir matang, terangnya, Sabtu (5/9).

Hal tersebut senada dengan ketua PBAK Fakultas Sains dan Teknologi Faiz bahwa  setiap panitia seakan tidak memiliki gambaran untuk patokan PBAK daring ini terutama masalah teknisnya. Ia berkata, para panitia seperti dipaksa beradaptasi dan harus memahami teknis dengan segala teknologinya. “Namun dari situ, kita banyak mendapat ide out of the box, membangun bersama PBAK daring menjadi maksimal,” jelas Faiz, Sabtu (5/9).

Lain halnya dengan tanggapan yang datang dari Ketua Dema Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Sani Irsyadi. Sani mengungkapkan, PBAK secara daring akan kurang efektif karena panitia tidak dapat langsung berproses. Segala sesuatunya tentunya dibatasi jadi kordinasinya pun lebih sulit karena terhalang pandemi. “Semoga saja ke depannya tidak ada lagi PBAK daring. Susah,” tegasnya.

Tanggapan dari salah satu mahasiwa baru FSH Maria Ulfa, persiapan PBAK Online berjalan sangat baik. Ia mengaku, pihak panitia sebagai pembimbing pun sangat ramah. “Kendala mungkin ada, tapi semua aman terkendali. Semoga PBAK besok sukses berjalan dengan lancar, harap Maria, Minggu (6/9).

Aldy Rahman & Fitha Ayun Lutvia Nithaa

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Penting Tepatnya Pembingkaian Berita Kekerasan Seksual Previous post Penting Tepatnya Pembingkaian Berita Kekerasan Seksual
Next post VIDEO: Institut: Dari Tirani Hingga Pandemi