Gelombang vaksinasi datang dengan derasnya. Meraih herd immunity, menjadi salah satu cara mengatasi pandemi. Mahasiswa dan masyarakat pun antusias dengan vaksinasi massal yang diselenggarakan di Hall Student Center UIN Jakarta.
Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Universitas IslamNegeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menghelat Vaksinasi Mahasiswa di Student Center, Kampus 1pada Selasa (10/8). Tak hanya mahasiswa, vaksinasi juga terbuka untuk masyarakat umum. Pihak Dema-U telah menyediakan 1000 vaksin AstraZeneca dosis pertama. Tiga hari sebelumnya pada Sabtu (7/8), Senat Mahasiswa UIN Jakarta bersama sejumlah lembaga juga mengadakan vaksinasi bersama di kampus 1 UIN Jakarta.
Gerakan vaksinasi mahasiswa oleh Dema-U UIN Jakarta mengusung tema “Kolaborasi mahasiswa dan Polri dalam rangka meningkatkan herd imunity melalui vaksinasi”. Vaksinasi tersebut diselenggarakan di Hall Students Center UIN Jakarta, mulai pukul 08.00 hingga 14.00 WIB. Hanya dengan mendaftar online dengan menyertakan e-KTP, mahasiswa UIN Jakarta dan masyarakat umum bisa melakukan vaksinasi dengan mudah dan cepat.
Ketua Dema Universitas, Pebri Hurhayati menuturkan bahwa rencana vaksinasi dosis pertama di UIN Jakarta dapat terlaksana karena dilatarbelakangi oleh program pemerintah.Pada vaksinasi tersebut, Dema-U UIN Jakarta berikhtiar untuk melaksanakan vaksinasi massal dengan menyediakan 1000 vaksin berjenis AstraZeneca. Hal tersebut ditunjukan terutama untuk mahasiswa UIN Jakarta dan juga masyarakat umum sekitar Ciputat.
Penyelenggaraan vaksinasi ini bekerja sama dengan Polri, TNI, Kementrian Kesehatan, dan Civitas Akademika UIN Jakarta. Pebri menambahkan bahwa kedepannya akan ada rencana vaksin dosis kedua di UIN Jakarta menggunakan vaksin jenis yang sama. “Akan ada informasi lebih lanjut untuk vaksin dosis kedua,” ucap Pebri ketika diwawancarai langsung Institut, Selasa (10/8).
Pebri mengharapkan agar semua mahasiswaUIN Jakarta telah tervaksinasi sehingga pekuliahan dapat dilaksanakan secara tatap muka. “Vaksinasi ini sebagai bahan rujukan kami ke rektorat untuk mengupayakan perkuliahan secara offline.” ucap Pebri, Selasa (10/8).
Salah satu peserta vaksinasi yang merupakan mahasiswa Fakultas Sosial dan Ilmu Politik UIN Jakarta, Aanmengaku mendapat informasi dari broadcast WhatsApp. Menurutnya pelayanan vaksin tersebutlebih mudahdan tidak sampai memakan waktu 15 menit. “Mungkin kalau ada vaksin kedua bakalan lanjut vaksin disini,” ujar Aan ketika diwawancarai Institut, Selasa (10/8).
Tidak hanya mahasiswa UINJakarta, Rahmatyang merupakan masyarakat sekitar kampus juga ikut berpartisipasi dalam program vaksinasi. Ia mendapatkan informasi tersebut dari keponakannya yang juga mahasiswa UIN Jakarta. Rahmat mengatakanbahwa panitia vaksinasi UIN Jakarta memberikan pelayanan yang cukup baik. Ia bersyukur sebagai masyarakat dapat vaksin di UIN Jakarta, karena proses cepat dan tidak antre. “Insya Allah jika ada dosis kedua saya kesini lagi,” pungkas Rahmat, Selasa (10/8).
Senat Mahasiswa Universitas
Sebelumnya Senat Mahasiswa (Sema) UIN Jakarta juga turut menghelat vaksinasi Covid-19 di Student Center pada Sabtu, (7/8). Berdasarkan keterangan dari Ketua Pelaksana Vaksinasi Muhammad Rafsanjani, panitia telah menyiapkan 1000 vaksin jenis Sinovac. Kegiatan tersebut, menyasar mahasiswa dan masyarakat umum. Panitia vaksinasi juga membagikan Paket sembako kepada 500 peserta pertama vaksinasi.
Rafsanjani juga menambahkan, kolaborasi antara Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, Mabes Polri dan UIN Jakarta menjadi tonggak terlaksananya acara vaksinasi. Pihaknya telah mengerahkan 10 petugas medis yang berasal dari Fakultas Kedokteran UIN Jakarta. “Ini menjadi bukti, UIN Jakarta berkontribusi dalam hal tenaga dan pikiran,” ucapnya.
Rektor UIN Jakarta Amany Burhanuddin Lubis turut hadir dalam acara vaksinasi itu. Pada kesempatan tersebut, dirinya menyampaikan terima kasih kepada segenap pihak yang turun tangan untuk menyukseskan acara. “Mudah-mudahan mendukung percepatan pemulihan Indonesia dari pandemi,” tuturnya.
Mahasiswi Fakultas Dirasat Islamiyah Enolurian menuturkan, usai mengetahui informasi terkait kegiatan vaksinasi di UIN Jakarta, dirinya langsung antusias mengikuti kegiatan tersebut. Tak terduga, antusiasnya membawa Enolurian menjadi salah satu 500 peserta vaksin yang mendapat sembako. Dirinya juga tak ambil pusing soal isu negatif yang menjalar soal vaksinasi. “Tidak usah takut, karena seperti suntik biasa,” ucap Enolurian, Sabtu (7/8).
Salah seorang peserta vaksin asal Depok, Sigit Nurhadi mendapat informasi mengenai kegiatan vaksinasi tersebut dari istrinya yang merupakan dosen di Fakultas Syariah dan Hukum. Dirinya langsung bersemangat mendaftar, lantaran vaksinasi di daerahnya begitu padat sehingga harus mengantre lama. Sigit juga mengaku, dirinya ikut vaksinasi karena program pemerintah yang mulai menetapkan aturan sertifikat vaksin. “program itu menjadi syarat bepergian, administrasi kependudukan hingga surat keterangan catatan kepolisian,” ujar Sigit, Sabtu (7/8).
Syifa Nur Layla & Nur Hana Putri Nabila
Average Rating