Tak Tersorot, Fasilitas PLT Perlu Dibenahi

Tak Tersorot, Fasilitas PLT Perlu Dibenahi

Read Time:2 Minute, 25 Second
Tak Tersorot, Fasilitas PLT Perlu Dibenahi

Fasilitas PLT UIN Jakarta tidak memadai seiring bertambahnya mahasiswa. Akibatnya, mahasiswa tidak nyaman saat praktikum.


Pusat Laboratorium Terpadu (PLT) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta adalah salah satu laboratorium sains dan komputer yang beroperasi di kampus satu UIN Jakarta. Laboratorium ini ditujukan untuk memfasilitasi mahasiswa maupun dosen dalam pengembangan akademik. Namun, sejumlah fasilitas seperti komputer dan peralatan kimia tidak layak pakai dan memerlukan perbaikan.

Berdasarkan pengamatan Institut, sebagian komputer yang ada di lantai enam PLT tidak bisa tersambung ke jaringan sehingga menyulitkan proses pembelajaran. Peralatan kimia di lantai tiga seperti tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet ukur, buret, mortar dan alu juga memerlukan perawatan. Selain itu, pendingin ruangan di beberapa ruang laboratorium kimia, teknik pertambangan, dan biologi tidak berfungsi dengan baik.

Mahasiswa Program Studi (Prodi) Kimia, Nafisa—bukan nama sebenarnya—merasa terganggu dengan kebisingan mahasiswa lain di selasar laboratorium saat sedang praktikum. “Saat melakukan praktikum, saya merasa terganggu oleh suasana yang tidak kondusif. Pendingin ruangan juga ada yang tidak berfungsi,” ucap Nafisa, Kamis (5/12).

Mahasiswa Prodi Teknik Pertambangan, Ghifari Fathan mengeluhkan kuantitas alat-alat yang sedikit di laboratorium. Kondisi ini menyebabkan inefisiensi dan mengganggu kelancaran praktikum. “Dari pengalaman saya, jumlah alat-alat yang terbatas membuat kegiatan praktikum memakan waktu lebih lama, ini membuat waktu praktikum tidak efisien dan berdampak pada waktu luang mahasiswa,” ungkap Fathan, Rabu (4/12).

Sementara itu, mahasiswa Prodi Biologi, Rashieka Rafa mengeluhkan bahwa pendingin ruangan di beberapa laboratorium tidak berfungsi sehingga tidak nyaman ketika praktikum. “Kemarin saya praktikum di PLT, namun karena jumlah mahasiswa yang banyak dan ruangan yang cukup sempit membuat rasa tidak nyaman karena pendingin ruangan juga kurang berfungsi,” jelas Rafa, Senin (2/12).

Iwan Aminudin selaku Kepala PLT menanggapi berbagai problem tersebut. Ketika baru menjabat pada awal 2024, ia mengaku langsung membenahi beberapa fasilitas dan mengajukan permintaan untuk menambah kuantitas fasilitas di laboratorium. “Saya sudah mengajukan untuk menambah fasilitas seperti komputer dan Personal Computer (PC) tahun 2025. Itu diajukan ke pusat pengadaan dan di bawah naungan dari fakultas untuk mengajukannya,” ungkap Iwan, Kamis (5/12).

Terkait anggaran penelitian mahasiswa, Iwan menjelaskan sempat mengajukan kenaikkan anggaran saat awal  2024 yang akhirnya terealisasi. Meski demikian, anggaran yang diberikan tidak sesuai dengan jumlah mahasiswa yang semakin bertambah. “Ada istilah belanja Bahan Habis Pakai (BHP) yang digunakan mahasiswa dan peneliti untuk analisis dan pengujian. BHP ini harus disesuaikan dengan jumlah mahasiswa baru,” jelas Iwan, Kamis (5/12).

Iwan juga ingin mengajukan kembali kenaikan anggaran, mengingat saat ini jumlah mahasiswa baru melonjak. Menurutnya, anggaran untuk pengembangan PLT perlu ditingkatkan minimal dua kali lipat. Sebab, usia laboratorium ini sudah mencapai 20 tahun. 

Dalam beberapa minggu terakhir, PLT UIN Jakarta juga kedatangan Accreditation Agency for Degree Programs in Engineering, Informatics/Computer Science, The Natural Sciences and Mathematics (ASIIN) untuk penilaian akreditasi internasional dan tidak ditemukan adanya lab riset temuan. Hal ini membuat Iwan mengambil keputusan mengajukan lab riset temuan ini di tahun 2025.

Reporter: AZH
Editor: Rizka Id’ha Nuraini

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Mengambil yang Baik dari yang Terburuk Previous post Mengambil yang Baik dari yang Terburuk
Lahan Parkir Pindah, Mahasiswa Gundah Next post Lahan Parkir Pindah, Mahasiswa Gundah