Judul Buku: Kado Terbaik
Penulis: Jombang Santani Khairen
Penerbit: Grasindo
Tahun Terbit: 2022
Cetakan: Pertama
Jumlah Halaman: 260 halaman
Masa kecil seringkali dikaitkan dengan masa paling menyenangkan. Bagi kebanyakan orang, hal yang dipikirkan pada masa ini hanya bermain dan belajar. Tak perlu memikirkan esok akan bagaimana. Bermain petak umpet di halaman rumah, bersepeda keliling kampung, hingga menyusuri sungai. Ada ibu yang akan mengomel jika pulang ke rumah dalam keadaan kotor, dan ayah yang membela dengan dalih membiarkan anak mempelajari hal baru di luar rumah.
Sayangnya hal tersebut tidak dirasakan oleh Rizki, seorang anak berusia 14 tahun yang tinggal di panti asuhan ilegal bersama kedua adik perempuannya, Rizka dan Khanza. Bukan, mereka bukan yatim piatu, melainkan dibuang ibunya di panti asuhan tersebut, sementara ayahnya tewas tertembak beberapa waktu sebelumnya. Saat itu, Rizka masih berusia 7 tahun, sedangkan usia Khanza baru 4 hari sejak ia dilahirkan. Ironi memang. Seorang anak yang semestinya mengemban pendidikan, justru dipaksa mencari uang di jalanan.
Berbagai perlakuan buruk atau hukuman tidak masuk akal hanya karena masalah sepele mereka dapatkan. Rizki memutuskan keluar panti asuhan pada usia 18 tahun sembari berjanji suatu saat akan membawa kedua adiknya keluar dan hidup layak. Dua tahun kemudian, ia kembali bertemu kedua adiknya dengan cara tidak terduga. Momen itu turut mempertemukannya dengan seorang gadis kota bernama Rani.
Berbagai masalah kian berdatangan. Sebuah kejadian mengantarkannya pada lokasi di mana sang pemilik panti, Tono menjual organ tubuh anak-anak. Fakta yang baru diketahuinya itu, membuat Rizki mengkhawatirkan Rizka, adiknya yang baru saja diadopsi ternyata dijual organ tubuhnya. Selain itu, Khanza dan Junet, adik Rani turut ditahan ketika mencoba menyelidiki tempat tersebut. Hal itu membuat Rizki dan Rani harus saling membantu untuk menyelamatkan mereka dari sana.
Melalui novel ini, J.S. Khairen menyoroti berbagai isu yang kerap terjadi di masyarakat sampai yang jarang diketahui publik. Berbagai faktor kemiskinan dan kesenjangan sosial tergambar dengan jelas. Selain itu, disorganisasi keluarga, pengedaran obat terlarang, pemaksaan kerja pada anak di bawah umur, sampai jual beli organ manusia juga diceritakan di dalamnya.
Buku ini menyajikan kisah yang sederhana namun membuat pembaca dapat merasakan berbagai emosi. Karakter yang dibangun para tokohnya juga dinilai realistis. Selain itu, terdapat kutipan-kutipan tentang makna hidup di setiap bab. Buku ini meraih penghargaan Book of The Year di kategori novel remaja pada ajang Islamic Book Fair. Rating yang diperoleh menurut Goodreads yaitu 4,10 bintang.
Meski begitu, jangan berharap lebih akan akhir dari cerita ini. Beberapa alur cerita juga terbilang tidak mencapai penyelesaian. Selain itu, terdapat beberapa kesalahan dalam penyebutan nama tokoh.
Penulis: NA
Editor: Shaumi Diah Chairani