Judul Buku: Kisah Makhluk Berpikir
Penulis: Ayu Alfiah Jonas
Penerbit: Penerbit GDN
Tahun Terbit: 2023
Cetakan: Pertama
Jumlah Halaman: 161 halaman
Novel Kisah Makhluk Berpikir menceritakan sosok mahasiswi bernama Mal yang terseok-seok di dunia organisasi ekstra kampus. Novel ini mengajak pembaca untuk memikirkan kembali tujuan bergabung ke sebuah organisasi.
Sewaktu menjadi mahasiswa, setidaknya sekali dalam rentang perkuliahan pernah mendapati pertanyaan “Ikut organisasi apa?” Kemudian, pertanyaan itu ditaburi dengan bumbu kemudahan dapat pekerjaan, relasi yang luas, dan tentu saja ilmu pengetahuan yang menjadi makanan utama mahasiswa. Rasa bimbang menyelimuti seketika dan saat itu juga, tawaran bergabung disuguhkan. Selepas bergabung, mahasiswa dibenturkan dengan realitas yang ada.
Novel Kisah Makhluk Berpikir memberikan beberapa realitas itu. Ayu Alfiah Jonas atau kerap disapa Jojo menyajikan cerita seorang mahasiswa perempuan, namanya Mal, yang sedang menempuh jalan perjuangan di organisasi primordial dan pemuda. Mal sebagai mahasiswa perantauan meyakini organisasi dapat mewujudkan impiannya.
Kisah bermula ketika Mal menghadiri rapat organisasi pemuda. Dalam rapat itu, Mal ditemani lima kaki tangan organisasi tersebut. Daniel—ketua organisasi pemuda—mencanangkan Mal sebagai calon ketua umum anggota organisasi perempuan. Mal diusung oleh para petinggi organisasi sebagai figur kader unggul yang penurut untuk para juniornya.
Perjalanan Mal menuju kursi kekuasaan itu dipenuhi dengan permainan kotor. Lima sekawan yang menjadi tim pengusung telah mengumpulkan separuh jumlah suara anggota aktif untuk mengalahkan kandidat lainnya. Mal pun rela mengorbankan pertemanan, uang kuliah, dan idealismenya demi melicinkan jalannya menuju tonggak kekuasaan.
Setelah diumumkan sebagai pemenang, Mal diliputi rasa kalut. Mal dihadapkan dengan tumpukan program para petinggi organisasi demi bertahan hidup di organisasi. Mal tidak punya pilihan lain selain menurut. Sampai pada akhirnya, saat Mal bekerja dengan seniornya, Mal dikeluarkan tanpa alasan yang jelas. Saat menganggur pun, Mal tidak ditawari pekerjaan oleh seniornya yang lain.
Mal menyadari dirinya hanya dijadikan boneka oleh para petinggi organisasi. Pengorbanan yang ia lakukan terbuang sia-sia. Tak berhenti sampai di situ, Mal mencoba peruntungan di organisasi primordial. Peruntungan itu justru membawa Mal kepada kejadian yang sama dengan organisasi sebelumnya.
Akhir dari novel ini cukup gantung. Sepertinya, Jojo memberikan kebebasan kepada pembacanya untuk menafsirkan sendiri akhir dari kisah Mal. Jojo sebagai alumnus UIN Jakarta tampaknya mencurahkan keresahan terhadap dinamika organisasi di Ciputat dalam novel ini.
Selain itu juga, Jojo menggunakan sudut pandang orang pertama. Penggunaan sudut pandang ini sangat efektif untuk menjelaskan perasaan Mal sebagai perempuan yang suaranya tak pernah dihargai. Penggambaran latar yang dibawakan dalam buku ini cukup baik. Salah satunya, Jojo berhasil menghadirkan suasana tempat yang biasa digunakan untuk acara ataupun diskusi organisasi.
Novel Kisah Makhluk Berpikir mengajak pembaca untuk kembali memikirkan apa yang sebenarnya dibutuhkan diri saat masuk ke sebuah organisasi. Novel ini juga mengingatkan akan nasib sebagian besar perempuan Indonesia yang tak punya kesempatan untuk memperjuangkan keinginannya.
Novel ini sangat cocok untuk dibaca mahasiswa kupu-kupu yang ingin berubah menjadi mahasiswa kura-kura. Jojo menyajikan cerita yang beririsan dengan kehidupan nyata anak organisasi. Di samping itu, sampul novel ini simpel dan menarik. Saat melihatnya, pembaca tanpa sadar memikirkan makna yang tergantung dari sampul itu. Namun, ada kesalahan ketik di beberapa halamannya.
Reporter: Wan Muhammad Arraffi
Editor: M. Naufal Waliyyuddin