Kembali pada Fitrah dengan Agama dan Filsafat

Kembali pada Fitrah dengan Agama dan Filsafat

Read Time:1 Minute, 49 Second
Kembali pada Fitrah dengan Agama dan Filsafat

Judul Buku           : Menjadi Manusia Menjadi Hamba

Penulis                 : Fahruddin Faiz

Penerbit               : Noura Books

Tahun Terbit         : 2023

Cetakan               : Kelima

Jumlah Halaman : 312 halaman

Menghambakan diri kepada Tuhan merupakan tanggung jawab manusia. Namun, segala kenikmatan membuat manusia melupakannya. Agama dan filsafat mengingatkan kembali manusia akan hal itu.


Fahruddin Faiz, Pengampu Ngaji Filsafat di Masjid Jendral Soedirman Yogyakarta terkenal dengan karya tulis filsafatnya. Pembahasan filsafat manusia dalam karyanya kerap membuat pembaca merenungi kembali jati diri mereka sebagai hamba. Faiz menjelaskan manusia dengan pendekatan agamis serta filosofis melalui tiga pembahasan—manusia, waktu, dan penghambaan.

Dalam bukunya, Faiz menyebutkan fitrah manusia berdasarkan Al-Qur’an, di antaranya basyar—makhluk jasmani, ins—bisa dididik, insan—berakal, dan nas—makhluk sosial. Fitrah-fitrah tersebut menjadikan manusia memiliki kecenderungan terhadap perbuatan yang positif maupun negatif.

Kemudian, kemajuan peradaban manusia membuat manusia terjebak di dalam perubahan hidup yang diciptakannya sendiri. Akibatnya, manusia kehilangan fitrahnya itu. Fenomena hilangnya fitrah manusia ini menggambarkan betapa manusia terlena dengan kenikmatan dan kemudahan hidup. Tak hanya itu, fenomena tersebut menjadikan manusia lupa tentang penghambaan dirinya terhadap Tuhan.

Melalui buku ini, Faiz berusaha menghadirkan kembali fitrah itu. Ia mengingatkan tanggung jawab manusia untuk selalu beribadah kepada Sang Pencipta. Ia juga menjelaskan bagaimana menjadi manusia yang tidak lupa untuk menghambakan diri kepada Tuhan.

Selain itu, ia menerangkan sikap seorang filsuf yang mengagungkan akal sehingga tenggelam ke dalam pemikirannya. Namun, mereka tidak lupa menjalani kehidupan sebagai manusia pada umumnya.

Faiz memaparkan cara manusia kembali pada fitrahnya dengan lugas disertai pendekatan filosofis yang menjadi ciri khasnya. Ia juga menambahkan pengertian pada istilah filsafat yang digunakan. Sehingga pemakaian istilah filsafat tersebut tidak membingungkan pembaca.

Di samping itu, Menjadi Manusia Menjadi Hamba memberikan penjelasan dari sudut pandang filsuf Timur dan Barat. Hal itu menjadikan buku ini sebagai karya yang tak hanya membersihkan kerohanian, tetapi juga memperkaya intelektual manusia. 

Kendati demikian, penjelasan filsafat cukup mengejutkan orang-orang yang belum mengenal filsafat. Karena terkadang filsafat  bertentangan dengan keyakinan. Maka dari itu, buku ini cocok untuk pembaca yang sudah mengenal filsafat secara umum.

Reporter: MAI

Editor: Wan Muhammad Arraffi 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Toilet Tak Layak, Minim Kesadaran Mahasiswa Previous post Toilet Tak Layak, Minim Kesadaran Mahasiswa
Respons Kaum Muda dalam Pusaran Ketidakadilan Sosial Next post Respons Kaum Muda dalam Pusaran Ketidakadilan Sosial