
Mahasiswa seringkali mengeluhkan kondisi toilet yang kotor dan tidak layak. Pasalnya, tanggung jawab dalam merawat fasilitas dan kebersihan kampus bukan hanya petugas kebersihan, tapi juga mahasiswa dan civitas academica lainnya.
Toilet merupakan salah satu fasilitas yang menjadi bagian penting bagi civitas academica. Berdasarkan pantauan Institut, terdapat beberapa fakultas yang memiliki fasilitas toilet tidak layak digunakan. Beberapa di antaranya Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan Fakultas Ushuluddin (FU).
Salah satu Mahasiswa FST Tiara Novitasari mengeluhkan fasilitas toilet FST yang tidak layak pakai. Mulai dari air selalu tergenang, pintu tidak bisa dikunci, sehingga kurangnya perawatan fasilitas toilet. “Mahasiswa membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) dengan jumlah yang besar, seharusnya mahasiswa bisa mendapatkan fasilitas yang layak,” ucapnya, Senin (6/11).
Lanjut, Tiara menyayangkan Musala FST lantai lima tidak tersedia tempat wudu, sehingga mahasiswa yang akan melaksanakan salat perlu mencari toilet yang jaraknya cukup jauh dari musala. Hal tersebut menimbulkan banyak keluhan dari mahasiswa FST, karena merasa kesulitan ketika mencari air bersih untuk berwudu. “Toilet yang dekat dengan musala itu airnya kotor dan tidak terawat,” ujarnya.
Selaras dengan Tiara, Mahasiswa FEB Dewi Indah juga mengeluhkan terkait fasilitas toilet di FEB yang kurang perawatan. Menurutnya, toilet perlu mendapatkan perawatan yang baik untuk kenyamanan mahasiswa. “Jika toilet terlihat bersih dan rapi itu berpengaruh terhadap kenyamanan mahasiswa yang berkegiatan di kampus,” katanya, Senin (6/11).
Dewi berharap, petugas kebersihan maupun mahasiswa untuk saling merawat fasilitas yang tersedia dan menjaga kebersihannya. “Petugas kebersihan harus tegas kepada mahasiswa yang tidak menjaga kebersihan”, ungkapnya.
Petugas Kebersihan Student Center (SC), Surahma menerangkan ia dan petugas lain sudah mengerjakan tugasnya untuk menjaga dan membersihkan lingkungan kampus. Namun, selalu ada mahasiswa yang tidak menjaga kebersihan dan tidak menggunakan fasilitas dengan baik. “Mahasiswa juga perlu menjaga kebersihan, bukan hanya petugas kebersihan saja,” ujarnya, Senin (6/11).
Petugas Kebersihan FST Sobri menuturkan, tanggung jawab menjaga dan merawat fasilitas di fakultas FST sudah menjadi tugasnya. Namun, ia menyayangkan ketidakdisiplinan mahasiswa dalam merawat kebersihan juga menjadi salah satu penyebab toilet kotor. “Di samping itu, pihak kampus harus menyediakan prasarana supaya bisa memperbaiki fasilitas yang tidak layak,” tuturnya, Jumat (17/11).
Petugas Kebersihan FU, Khironi menjelaskan FU tidak melakukan renovasi terkait fasilitas toilet. Sehingga, terdapat beberapa fasilitas toilet yang terlihat tidak terawat karena digunakan dari sejak awal berdirinya fakultas tersebut. “Salah satu fakultas yang sudah di renovasi Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi,” ucapnya, Senin (6/11).
Khironi menyebutkan, tidak terawatnya fasilitas dan kebersihan kampus juga disebabkan kurangnya tenaga kerja. Ia menegaskan perlu adanya penambahan petugas kebersihan, mengingat di FU hanya ada lima orang saja. “Sehingga para petugas kebersihan kewalahan dalam menjalankan tugasnya merawat kebersihan,” ucapnya.
Kepala Bagian Umum, Saroni menganggap fasilitas yang sudah tidak layak digunakan di beberapa fakultas disebabkan karena mahasiswanya yang tidak merawat fasilitas tersebut. Saroni menekankan kepada mahasiswa agar tidak hanya menuntut terkait fasilitas yang tidak layak, namun mahasiswa juga perlu menjaga fasilitas agar bisa terawat. “Toilet kotor dan fasilitas yang tidak layak itu karena tingkah laku mahasiswa yang tidak bertanggung jawab,” tegasnya, (9/11).
Saat ini, lanjut Saroni, pihak kampus akan berusaha menyediakan fasilitas yang layak untuk mahasiswa. Namun untuk mewujudkan hal tersebut, Saroni meminta mahasiswa harus turut serta dalam menjaga dan merawat fasilitas dan kebersihan lingkungan kampus. “Mahasiswa harus merubah juga pola pikirnya,” pungkasnya.
Reporter: FH
Editor: Shintia Rahayu Safitri