Kejuaraan, Tandai Kebangkitan Tapak Suci UIN Jakarta

Read Time:1 Minute, 46 Second
Setelah vakum dua tahun, untuk pertama kalinya cabang olahraga Tapak Suci Federasi Olahraga Mahasiswa (Forsa) Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta menggelar kejuaraan Tapak Suci tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) se-Jabodetabek. Sebanyak 70 sekolah mengikuti kejuaraan yang digelar di Hall Student Center (SC) ini. 
Menurut Ketua Divisi Tapak Suci, Muhammad Ali Ibrahim, di Jakarta, ada namanya Pemusatan Latihan Daerah (Platda) dan Pekan Olahraga Nasioanal (PON). Maka dari itu, melalui acara ini, panitia mencoba menyaring atlet-atlet potensial di bidang Tapak Suci.
Selain itu, lanjut Ali, panitia juga ingin mengenalkan Tapak Suci kepada mahasiswa UIN Jakarta. “Mengingat, di tingkat nasional, perhatian pemerintah terhadap Tapak Suci agak berkurang. Karenanya, Tapak Suci UIN harus dibangkitkan,” tegasnya, saat ditemui di Sekretariat Forsa, Kamis, (31/10).  
Ia menambahkan, bagi mahasiswa yang berminat di bidang Tapak suci bisa mengunjungi Sekretariat Forsa. “Tapak suci UIN latihan setiap Senin dan Rabu di depan Auditorium Harun Nasution,” imbuhnya.
Pada kejuaraan ini, panitia menargetkan 500 atlet untuk mengikuti kejuaraan ini. Namun, hanya 430 atlet yang berlaga pada kejuaraan yang berlangsung selama tiga hari tersebut. 
Ali melanjutkan, sebenarnya atlet di luar Jabodetabek juga diperbolehkan mengikuti acara ini. Hanya saja, panitia lebih mengutamakan kawasan Jabodetabek karena ingin mencari bibit baru di kawasan tersebut. 
Sementara itu, salah satu pelatih dari kontingen SD Negeri Pondok Kacang Barat 3 dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) 14 Tangerang Selatan (Tangsel), Kurnianto, sangat menyambut baik acara ini. Apalagi, selama ini, anak didiknya tidak pernah mengikuti kejuaraan di arena kampus. 
Tak hanya itu, Kurnianto juga ingin memberikan jam terbang yang banyak kepada anak didiknya. Sebab menurutnya, jam terbang sangat dibutuhkan untuk melatih mental atlet. 
Namun, ia menyayangkan pelaksanaan acara yang diadakan pada saat hari masuk sekolah. Ia berharap, kejuaraan ini rutin digelar karena potensi anak-anak Tapak Suci sangat bagus. “Indonesia punya potensi baik di bidang olahraga, hanya saja eventnya kurang,” ungkapnya, Kamis (31/1).
Respon baik juga diungkapkan atlet tapak suci Muallimin Leuwiliang Bogor, Qosim Nur seha. Menurutnya, acara ini sangat bagus dan berharap rutin diselenggarakan. Lewat kejuaraan ini, ia bisa mengukur kapasitasnya setelah bertanding dengan atlet dari sekolah lain. (Daelami)

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Menjelajahi Islam di Eropa
Next post Dakwah Lewat Media Massa, Siapa Takut?