Mahasiswa sedang melakukan penelitian dengan tema Manfaat dan Kandungan Senyawa Bioaktif Madu Lokal
Indonesia di Laboratorium Pangan, Pusat Laboratorium Terpadu UIN Jakarta, Rabu (21/5).
|
Read Time:2 Minute, 43 Second
Wakil Rektor (Warek) II Bidang Administrasi Umum, Amsal Bakhtiar mengatakan, ada dana penelitian untuk mahasiswa. Ia menerangkan, pihak Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta telah menganggarkan Rp2,5 juta untuk penelitian skripsi dan nonskripsi mahasiswa sejak tahun lalu. “Kami telah menganggarkan dana untuk mahasiswa peneliti. Namun, jangan tanya pada saya prosesnya karena bukan tugas saya. Pengelolaan dana diserahkan pada wakil rektor bidang kemahasiswaan,” kata Amsal, (23/5).
Menanggapi hal itu, Warek III Bidang Kemahasiswaan, Sudarnoto Abdul Hakim mengakui, dana untuk mahasiswa meneliti sudah dianggarkan sejak tahun lalu. Namun, dana tersebut diberikan untuk 100 skripsi mahasiswa terbaik. “Pemberian hadiah tersebut diberikan pada tiga kali wisuda tahun 2013,” katanya, Senin (21/5).
Setelah dievaluasi, tambahnya, pemberian Rp2,5 juta untuk 100 mahasiswa tersebut akan diganti dengan program pembinaan dan pelatihan riset mahasiswa. Ia menjelaskan, universitas telah membuat pola baru untuk mahasiswa semester tujuh demi mewujudkan universitas riset. Mahasiswa terpilih akan dibina selama empat bulan untuk pengembangan kemampuan bahasa, riset dan menulis.
Jurnal mahasiswa binaan akan dipublikasikan dalam kancah nasional dan internasional. Ia menambahkan, sejumlah mahasiswa yang telah dibekali akan diberi beasiswa untuk sekolah ke luar negeri. “Setelah kembali dari luar negeri, mahasiswa tersebut akan mengabdikan dirinya untuk menjadi dosen di sini,” ujar Sudarnoto. Sosialisasi pembinaan akan dijalankan pada Juni mendatang.
Menurutnya, UIN akan menjadi univeristas riset pada 2025 dengan menghasilkan sejumlah jurnal dan guru besar. Dengan adanya pembinaan riset mahasiswa, fasilitas universitas penunjang riset akan otomatis didongkrak. Ia melanjutkan, fasilitas laboratorium, perpustakaan, dosen dan sarana publikasi jurnal akan dikembangkan kembali demi mewujudkan mimpi tersebut.
Namun, dampak pengalihan dana tersebut dirasakan oleh Ahmad Fatah Yasin, mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK). Ia pernah mengajukan proposal penelitian pada pihak akademik fakultas pada semester lalu. Saat itu, ujar Fatah, ia dianjurkan oleh pihak fakultas untuk melakukan penelitian bersama dosen. Pihak fakultas maupun universitas tidak memiliki dana untuk penelitian mahasiswa.
“Ketiadaan dana membuat saya meneliti bersama dosen. Ini sesuai dengan program Pusat Penelitian dan Penerbitan (Puslitpen) universitas, di mana penelitian untuk dosen yang telah dianggarkan mewajibkan keikutsertaan mahasiswa,” ujar Fatah, mahasiswa semester 8 ini, Selasa (20/5). Setelah mendapat anjuran, ia segera menghubungi dosen mata kuliah yang sesuai dengan tema penelitiannya.
Berbeda halnya dengan Fatah, Peza Batamarlia Reko, mahasiswi Fakultas Sains dan Teknologi (FST), pernah dianjurkan dosennya untuk mengajukan proposal penelitian ke Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Lantaran, pihak fakultas maupun universitas tidak menyediakan dana penelitian.
Kini Peza tengah melakukan penelitian dengan judul ‘Pemanfaatan Limbah Industri Rumah Tangga Berbasis Tepung dalam Pembuatan Biohidrogren Menggunakan Bakteri Fotosintetik Rhodobium Marinum’ di LIPI Cibinong, Bogor. “Karena di situ saya dibiayai Rp5 juta,” kata mahasiswa Jurusan Kimia semester 8, Kamis (15/5).
Hal ini disayangkan oleh Wakil Dekan I Bidang Akademik FST, Lily Surraya Eka Putri. “Selama ini penelitan mahasiswa biasanya dibawahi oleh dosen. Mengenai pengadaan dana, dosen telah mendapat anggaran dari universitas. Dana tersebut akan di-share kepada mahasiswa,” ucap Lily ketika ditemui di ruang kerjanya, Selasa (20/5).
Menurut Lily, universitas seharusnya merespons pengajuan proposal penelitian. Pengalihan anggaran dana untuk mahasiswa mengakibatkan mahasiswa melakukan penelitian mencari alternatif sarana penelitian. Baginya, hal ini mengakibatkan hak keilmuan akan terambil oleh lembaga yang mendanai.
(Maulia Nurul)
Average Rating