KKN Kebangsaan 2014, Tantangan Mengabdi di Garis Perbatasan

Read Time:1 Minute, 52 Second


6 Agustus lalu, UIN Jakarta memberangkatkan lima orang mahasiswanya untuk mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan 2014 di Kalimantan Barat. Mereka adalah Abdul Muslih (Tafsir Hadis), Azizah Nida Ilyas (Jurnalistik), Basit Zainurrohman (Tafsir Hadis), Gita Nawangsari (Jurnalistik), dan Irfan Sanusi (Tafsir Hadis).

Kelima orang tersebut bergabung dengan 545 peserta KKN lain yang berasal 34 universitas di seluruh Indonesia. Mereka mendapatkan pembekalan KKN sejak tanggal 7 hingga 10 Agustus di Markas Komando Paskhas TNI AU Pontianak. Pembekalan KKN diisi dengan berbagai macam materi. Mulai dari materi tentang pemberdayaan masyarakat perbatasan hingga pengenalan budaya suku dayak dan melayu.

Selepas masa pembekalan, mereka diberangkatkan ke wilayah perbatasan Indonesia–Malaysia yang terletak di tiga kabupaten, Sanggau, Sambas, dan Bengkayang. Selama satu bulan mereka melaksanakan program KKN di wilayah-wilayah perbatasan tersebut.

Program-program mereka terdiri dari pendampingan pelayanan administrasi terpadu kecamatan, bim-bingan administrasi desa, pemberantasan buta aksara, bimbingan kader posyandu, sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS), penyuluhan kesehatan, pertanian, peternakan, dan perkebunan.

Program kerja mereka juga mencakup bimbingan sosial keagamaan, pembuatan penampungan air hujan, dan pembangunan infrastruktur jalan dan desa. Namun, dari seluruh program tersebut tiap kelompok KKN dapat menyesuaikan kembali program mereka dengan kebutuhan masyarakat desanya masing-masing.

Kelima orang delegasi dari UIN Jakarta ini ditempatkan di desa-desa yang berbeda. Mereka dikelompokkan dengan mahasiswa dari universitas lain. Sehingga tantangan mereka bukan hanya memberdayakan perbatasan tetapi juga menjalin kebersamaan dengan kawan-kawan yang berbeda suku, ras, dan budaya. 

Bukan hal yang mudah berbaur dengan masyarakat perbatasan di Kalimantan Barat. Terlebih lagi mayori-tas penduduk perbatasan beragama non-muslim dan bersuku dayak. Namun, hal itu mampu membuat delegasi-delegasi UIN ini menjadi pribadi yang lebih toleran. Suka dan duka mengabdi di jalur perbatasan pun mewarnai kisah mereka.

Program KKN Kebangsaan ini diadakan tiap tahun oleh Badan Kerja Sama (BKS) Perguruan Tinggi Negeri (PTN) wilayah barat dan Kementerian Pendidikan. Tahun sebelumnya, KKN Kebangsaan diadakan di Sulawesi Selatan. Bagi mahasiswa yang berminat mengikuti kegiatan KKN Kebangsaan, tahun depan akan diadakan di provinsi Riau. Akan ada lebih banyak tantangan dan pengalaman yang akan kalian dapatkan jika mengikuti KKN Kebangsaan. Untuk mengetahui info lebih lanjut bisa up date terus web BKS PTN wilayah barat dan cari infonya di PPM UIN Jakarta.


Azizah Nida Ilyas

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Demokrasi yang Dininabobokan
Next post Lagu Malam IV