Menggali Potensi Anak Negeri dengan Socio Preneur

Read Time:1 Minute, 52 Second
 Menggali potensi generasi muda dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan berwirausaha. Bidang usaha yang dijalankan pun beraneka ragam tergantung minat dan bakat seseorang. Socio preneur menjadi salah satu usaha yang menjadi pilihan beberapa orang. Kini, Indonesia tengah mengembangkan usaha tersebut.
Ketua British Council, Ari Sutanti mengatakan, manfaat socio preneur tidak hanya bisa dirasakan oleh wirausahawan itu sendiri, tapi juga oleh masyarakat luas. Konsep ini dibedakan ke dalam dua jenis yaitu, social entrepreneur dan social entrepreneurship. Social entrepreneur berarti individu yang berwirausaha, sedangkan social entrepreneurship menggambarkan usaha yang dilakukan secara berkelompok.
Ari menambahkan, meskipun diperuntukkan untuk meningkatkan ekonomi, socio preneur tidak semata-mata mencari uang, namun lebih kepada menggali potensi anak negeri. “Jadi, anak negeri tidak terus-terusan menjadi buruh atau karyawan, tapi mampu menjadi usahawan,” ujarnya dalam seminar Socio Preneur Expo 2014 yang bertajuk Empowering People With Social Business di Auditorium Harun Nasution, Kamis (11/12).
Rektor Institut Kemandirian Dompet Dhuafa, Zainal Abidin juga memaparkan, Indonesia sebagai negara berkembang menjadi sasaran perusahaan asing. Ia memberi contoh bahwa Belgia yang dikenal sebagai negara penghasil coklat banyak memanfaatkan petani coklat Indonesia sebagai pekerja mereka. Lalu, coklat produksi Belgia dijual mahal ke seluruh negara.
Bukan hanya Belgia, Zainal mengatakan bahwa Starbuck Coffee milik Amerika Serikat juga memanfaatkan petani kopi Indonesia sebagai buruh. Padahal, petani-petani kopi Indonesia dibayar dengan upah rendah. Kenyataan semacam itu yang membuat Zainal antusias menggembargemborkan masyarakat Indonesia untuk berwirausaha.
Katering Sehat Nutrisari
Salah satu mahasiswa UIN Jakarta yang mempraktikkan socio preneur adalah Edy Fajar Prasetyo. Mahasiswa Jurusan Agribisnis ini telah menjadi CEO BOOSTER yang bergerak dalam bidang katering sehat nutrisari. BOOSTER mampu meningkatkan ekonomi masyarakat melalui karya kreasi masakan sehat  “BOOSTER memberdayakan tenaga ibu-ibu muda dalam menjalankan programnya,” tutur Edy, Kamis (11/12).
Senada dengan Edy, CSV Nutrisari, Gloria Marcella Morgan Wiria mengatakan, ia dan rekan-rekannya mengajak masyarakat untuk berwirausaha. Ia menambahkan, jika ada masyarakat yang memiliki kreasi masakan, namun tak punya modal untuk membuka usaha, “Kami bisa memberikan modal awal dan nutrisari sebagai bahan dasar,” paparnya, Kamis (11/12).
Ia berharap, dengan adanya gagasan katering nutrisari sehat ini masyarakat dapat saling berbagi karena hidup itu tidak hanya berbicara diri sendiri. Kesuksesan itu, sambung Gloria, saat pencarian dan pemberian seimbang. “Kami berusaha menjawab masalah dengan solusi,” tutupnya.
AN

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Semarak Semangat Konser Akhir Tahun PSM
Next post UIN Jakarta Tak Punya Lisensi SPSS