Stop Diskriminasi ODHA

Read Time:1 Minute, 45 Second


“Jangan jauhi orangnya namun, jauhi virusnya”. Para penderita HIV/AIDS sering sekali menerima perlakuan buruk. Mulai dari diskriminasi hingga dikucilkan dari lingkungannya. Para pengidap HIV/AIDS atau sering disebut juga Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA), sebenarnya tak harus dijauhi. Justru mereka harus didukung dan diberikan semangat.

Pesan itu lah yang disampaikan dalam acara ODHA Among Us : Road To Zero Discrimination di Auditoriumlantai 2 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK), Jumat (19/12). Acara ini juga mendatangkan beberapa ODHA sebagai salah satu pembicara.

Salah satunya Melati (nama samaran), ia bercerita, bukan hanya masyarakat sekitar yang mengucilkannya. Tetapi,hampir semua keluarga terdekat menjauhi dirinya lantaran ia positif terjangkit virus HIV.

Sama halnya dengan Melati, Bunga (nama samaran) juga merasakan perlakuan yang sama terlebih oleh orang tuanya. Ia menderita HIV saat mengandung.Anak dalam kandungannya pun  menjadi korban virus ganas tersebut. “Saya takut jika terjadi sesuatu pada anak saya nanti” katanya, Jumat (19/12).

Ia dan ODHA lainnya hanya mengharapkan dukungan dari orang-orang terdekat, karena memang sebenarnya tidak ada yang menginginkan penyakit ini ada. Bunga juga mengeluhkan, masih banyak orang yang mengganggap HIV/AIDS mudah menular.

Padahal penularan virus HIV/AIDS ke sesama manusia terbilang sulit. Seperti yang diungkapkan, Dina Nurul Istiqomah, Intership Doctor of Papua menjelaskan, penularan virus HIV hanya melalui darah. Misalnya, pemakaian jarum suntik yang sudah tercemar HIV juga dapat menimbulkan penularan.

Ia menambahkan, kegiatan seperti berjabat tangan, senggolan, makan sepiring bersama, berenang, dan lain sebagainya tidak akan menularkan virus HIV/AIDS. “Intinya penyebaran penyakit AIDS nggak segampang itu kok,” katanya.   

Selain mengurangi persepsi masyarakat akan penularan HIV/AIDS, kegiatan ini diadakan guna memperingati hari AIDS sedunia yang jatuh pada 1 Desember lalu. Center  for  Indonesian  Medical  Students  Activities (CIMSA)  UIN Jakarta mengajak mahasiswa khususnya Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) untuk sama-sama merubah paradigma masyarakat untuk tidak mendiskriminasiODHA.

Ketua CIMSA UIN Adhicita Khaira menuturkan, ODHA memiliki hak yang sama sebagai masyarakat yakni bersosialisasi bersama. Bukan malah diasingkan oleh masyarakat apalagi keluarga terdekatnya. ”Persepsi yang memang harus secepatnya diubah,” ujarnya, Jumat (19/12).

TS

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Ubah Paradigma Berpetualang
Next post Peringatan Maulid: Teladani Akhlak Rasulullah