Read Time:1 Minute, 38 Second
Phobia akan agama Islam tidak berlaku di Indonesia. Meskipun pada saat ini Islam menjadi salah satu agama yang dipandang sebagai penyebab utama terjadinya kekacauan di dunia. Hal tersebut disampaikan oleh Azyumardi Azra sewaktu diskusi bedah buku di Freedom Istitute, Menteng, Rabu (18/2).
Azra menjelaskan, Indonesia memiliki skor tertinggi dalam hal peribadahan ketimbang di negara-negara Timur Tengah yang lain. Terdapat tradisi unik seperti slametan yang menyebabkan Islam di Indonesia mempunyai warna tersendiri di mata dunia. Seperti halnya, aliran Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama (NU) yang berfungsi menjembatani agama dengan negara.
“Banyak pula cerita yang dapat menimbulkan gesekan antara agama Islam dan Kristen yaitu, faktor kependudukan dan ideologi dalam sebuah negara,” tambah Azra. Namun, di Indonesia hal tersebut tidak berlaku, karena pancasila sangat bersahabat dengan semua agama.
“Jadi jangan khawatir, di Indonesia masih terjalin kerukunan antar umat beragama,” paparnya.
Sementara itu, Frans Magnis Suseno mengatakan, si penulis ingin menyampaikan berbagai konflik yang ada tetap akan terjadi meskipun agama Islam tidak ada. Hal itu bisa dilihat dari sepanjang sejarah, jauh sebelum Islam lahir sudah banyak konflik, misalnya Romawi Timur dengan Persia.
Gerakan ekstrimis, papar Magnis, telah menyebar di semua agama. Tak hanya Islam dan Kristen, di India yang dominan beragama Hindu sedang berkembang gerakan separatisme membuat India jadi negara Hindu. Gerakan tersebut menimbulkan dampak diskriminasi pada agama minoritas di beberapa negara.
Selain itu, Trias Kuncahyono menjelaskan, buku Graham E. Fuller berisi sejarah agama yang objektif. Selanjutnya, peran pemerintah juga penting guna mengendalikan gerakan ekstrimis terhadap agama Islam.
“Dengan kata lain, buku ini dapat mengevaluasi pandangan buruk tentang agama Islam,” kata Trias. Ia menilai dengan judul Apa Jadinya Dunia Tanpa Islam, si penulis menambah ketertarikan pembeli untuk membaca.
Arman Dhani selaku moderator menyimpulkan, dalam buku mantan Wakil Ketua Central Intelegence Agency (CIA) menggambarkan apa yang terjadi seandainya Islam tidak pernah ada. “Sejarah pun dapat menjadi bukti bahwa kekacauan yang melanda dunia sudah terjadi sebelum Islam lahir. Dan yang paling penting adalah menjaga kerukunan antar umat beragama,” tutup alumnus Majalah Pantau.
Triana Sugesti
Average Rating