Kopi Keliling, Memadukan Seni dan Rasa Lokal

Read Time:1 Minute, 37 Second
Indonesia mempunyai seni dan budaya yang sangat beragam. Saking banyaknya, beberapa seni dan budaya tersebut luput dari perhatian pemerintah dan masyarakat. Bahkan tak sedikit ada yang mulai terlupakan. Misalnya kopi dan karya seni rupa visual.

Hal itu menjadi alasan Raymond Malvin membentuk Komunitas Kopi Keliling (Kopling). Dibantu beberapa temannya, Raymond mendirikan komunitas yang memadukan antara seni rupa visual dan kopi. “Kopi Keliling merupakan komunitas yang berisi kumpulan orang pecinta seni dan kopi,” kata 
Raymond, Minggu (19/4).

Setiap mengadakan kegiatan, Komunitas yang berdiri pada Februari 2010 ini berpindah-pindah tempat dari satu kedai kopi ke kedai kopi lainnya. Kopling membuka kesempatan bagi para seniman berbakat agar dapat menampilkan karya-karya mereka melalui kegiatan pameran yang diselenggarakan. Pameran tersebut menampilkan seni rupa visual seperti gambar, ilustrasi, serta lukisan para seniman yang juga anggota Kopling.

Tak hanya itu, Kopling juga mengajak masyarakat untuk mencintai budaya Indonesia melalui kopi. “Tak ada alasan untuk tidak mencintai kopi. Kopi adalah salah satu kekayaan Indonesia yang mendunia. Kecintaan pada kopi kemudian menjadi energi terciptanya acara demi acara di Kopling,” jelas Raymond.

Sebelumnya, Kopling mengadakan kegiatan di kedai kopi yang hanya menyajikan kopi lokal seperti kedai kopi di wilayah Jakarta dan sekitarnya atau Yogyakarta. Namun, seiring berjalannya waktu, Kopling dapat melakukan kegiatan di tempat umum. Sebab, kini Kopling mempunya produk kopi sendiri. “Namanya Coffee on Wheels,” tutur Raymond.

Selain menyelenggarakan pameran seni rupa visual, Kopling juga memiliki beberapa macam kegiatan lainnya, seperti workshop, pameran amal, festival seni dan kopi, serta pemutaran film pendek Indonesia yang diberi nama Bioskop Keliling.

Dari Kopling, Raymond berharap, banyak generasi muda yang berinisiatif membuat berbagai macam gerakan atau komunitas seperti Kopling. “Buatlah gerakan yang berguna bagi banyak orang. Karena Indonesia butuh lebih banyak kreator bukan follower,”paparnya.


Raymond menambahkan, Kopling tidak memiliki persyaratan khusus untuk merekrut anggota. Siapa pun bisa bergabung di Kopling, entah itu seniman, kontributor ataupun volunter dapat mengajukan diri melalui e-mail Kopling, contact@kopikeliling.comatau mention akun Twitter@kopikeliling.


Jeannita Kirana

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Kumpulan Fakta yang Terbungkus Narasi
Next post Presiden Lusuh untuk Ibu Pertiwi