Dari Spanduk Jadi Produk Berguna

Dari Spanduk Jadi Produk Berguna

Read Time:2 Minute, 23 Second
Dari Spanduk Jadi Produk Berguna

Komunitas GUDRND mengolah limbah spanduk dan plastik menjadi barang berguna. Hasil olahannya beragam, lalu dijual dengan nilai tambah serta cerita dibalik limbah tersebut.


GUD Rekayasa dan Dicoba-coba (RND) merupakan komunitas yang berada di dalam lingkup Gudskul Ekosistem. Komunitas ini berlokasi di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Pendiri GUDRND yang akrab disapa Dino, memiliki tujuan mengolah limbah plastik menjadi barang yang berguna, terutama spanduk pasca Pemilihan Umum (Pemilu).

GUDRND berdiri pada tahun 2020. Komunitas ini tidak hanya berfokus pada pengolahan spanduk bekas, tetapi juga mengolah berbagai jenis plastik seperti HDPE, PP, LDPE, PVC, serta plastik sehari-hari seperti botol beserta tutupnya, kantong plastik, dan sejenisnya.

GUDRND juga berkolaborasi dengan Stuffo, sebuah komunitas yang memiliki kesamaan visi dalam hal daur ulang. Kolaborasi itu berfokus pada pengolahan spanduk bekas untuk dijadikan tas. Uniknya, setiap tas yang dihasilkan oleh GUDRND memiliki label yang mencantumkan cerita dari asal spanduk tersebut. “Label ini bisa memberikan nilai tambah dan sejarah di balik setiap produk,” ucap Dino, Senin (29/4).

Latar belakang anggota GUDRND dan Stuffo yang sebagian besar adalah seniman membuat mereka memiliki semangat untuk memproduksi hal-hal baru yang bermanfaat. Mereka menjalankan kegiatan ini bukan hanya sebagai pekerjaan, tetapi juga sebagai hobi dan kesenangan dalam mengolah limbah menjadi barang bermanfaat. “Hingga saat ini, barang yang dihasilkan selain tas yaitu meja, kursi, dan papan multifungsi,” tuturnya.

Proses pengolahan banner di GUDRND, lanjut Dino, dimulai dengan menyatukan dan menekan beberapa spanduk menjadi papan. Kemudian, papan dipotong menyesuaikan produk yang ingin dihasilkan. Sisa potongan dari proses ini tidak dibuang, melainkan diolah kembali menjadi barang-barang lain seperti asbak dan roaster. Alat-alat yang digunakan dalam proses ini meliputi mesin press, alat cacah, dan resin untuk mengeraskan bahan.

GUDRND bekerja sama dengan penyelenggara acara seperti event organizer, lembaga festival, dan lembaga masyarakat untuk mengumpulkan spanduk bekas. Misalnya, setelah pemilu, spanduk bekas kampanye disalurkan ke GUDRND untuk diolah. Mereka memiliki sistem pemilahan bahan yang memudahkan proses pengolahan.

Dari spanduk bekas pemilu, GUDRND telah mengumpulkan hingga 11 ton dari ratusan ton spanduk. Produk-produk hasil olahan tersebut dijual melalui media sosial GUDRND dan Stuffo. “Kami juga sering membuat produk berdasarkan pesanan khusus dari lembaga yang ingin membeli produk secara kustom,” kata Dino.

Pekerja GUDRND, Niko telah bergabung sejak tahun 2023. Awalnya, ia hanya membantu jika dipanggil dalam proyek GUDRND. Tapi, karena ketertarikannya pada produksi daur ulang membuatnya bergabung di GUDRND penuh waktu. “Saya tidak merasa kesulitan dan enjoy bekerja di sini karena saya bisa menyalurkan hobi di GUDRND,” ujar Niko, Senin (29/4).  

Keberadaan GUDRND mendapat tanggapan positif dari masyarakat. GUDRND sering mengadakan lokakarya dan melibatkan masyarakat dalam proses daur ulang. Selain itu, GUDRND juga memberikan kesempatan bagi warga sekitar untuk belajar dan membuat produk yang bermanfaat dari limbah plastik. “Selain membantu mengurangi sampah plastik, GUDRND juga memberdayakan masyarakat dan menciptakan produk-produk yang unik dan memiliki cerita,” pungkas Dino.  

Reporter: RIN
Editor: Shaumi Diah Chairani

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
100 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Orasi tuk Bumi yang Lebih Baik Previous post Orasi tuk Bumi yang Lebih Baik
Rekomendasi Tempat Jajan Populer Mahasiswa Next post Rekomendasi Tempat Jajan Populer Mahasiswa