Ilustrator: Eko Rambdani |
Read Time:2 Minute, 3 Second
Oleh : Eli Murtiana*
Entrepreneurmenjadi sebuah jalan baru bagi rakyat Indonesia dalam memilih pekerjaan. Tidak hanya terpaku pada dunia kerja alias menjadi karyawan suatu perusahaan atau badan pemerintahan. Entrepreneur adalah jalan instan untuk menggapai banyak impian yang membutuhkan materi seperti pergi keliling dunia dan lain sebagainya. Yang tidak mungkin didapatkan dari penghasilan sebagai karyawan.
Indonesia membutuhkan lebih dari dua persen jumlah penduduk yang memiliki usaha sendiri untuk masuk kriteria sebagai negara maju. Saat ini, Indonesia berada di bawah dua persen jumlah penduduk yang memiliki usaha sendiri. Lain halnya dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand, di mana sudah dua persen lebih penduduknya yang berwirausaha.
Maka dari itu, pemerintah dengan berbagai upaya mendorong rakyatnya agar beralih profesi menjadi entrepreneur. Seperti memberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR)dan mendorong masyarakat untuk tergabung dalam keanggotaan badan koperasi.
Minimnya penduduk yang berwirausaha bukan sepenuhnya salah pemerintah, tetapi mental rakyat yang sudah tertanam sejak dulu ialah mental pekerja. Dari kecil, anak di sekolah sudah diajarkan untuk menjadi anak terpintar dengan iming-iming akan menjadi pegawai nantinya. Begitupunsebaliknya. Mendidik anak untuk patuh akan aturan bukan menjadi kreatif. Identik dengan sikap bawahan yang patuh terhadap perintah atasan. Ini yang membuat masyarakat bermental pekerja bukan pembukalapangan pekerjaan.
Bukan hanya mental, tetapi masyarakat saat ini lebih banyak memikirkan kerugian atau risiko.Yang terpenting bukan untung dan rugi dalam membuka suatu usaha tetapi pengalaman. Karena jika ingin sukses bukan berapa kali kita jatuh tetapi berapa kali kita bangkit dari kejatuhan itu. Berbeda halnya jika menjadi pegawai, kita tidak perlu memikirkan untung-rugi. Bahkan saat tua nanti tetap terjamin dengan pesangon dari pemerintah.
Selanjutnya, bagus jika sudah sebagian masyarakat yang sudah berpikirmaju untuk membuka lapangan kerja lewat usaha kecil. Saat ini adalah zamandi mana sudah modern semua serba instan dengan pemanfaatan penuh teknologi digital. Bagi entrepreneur-entrepreneurbarusudah seharusnya memanfaatkanteknologiyang ada.
Banyak kemudahan yang didapat, misalnyaketerbukaan informasi. Kemudian, membuka usaha pun terbilang murah bahkan gratis dengan memanfaatkan media sosial yang ada. Terlebih,dengan modal yang kecil bisa mendatangkan hasil yang maksimal. Tetapi perlu diingat, barang yang dipasarkan harus sesuai dengan kebutuhan pasar yang nantinya akan menarik konsumen.
Disinilah kreativitas entrepreneur diuji, konsumen kini lebih tertarik dengan sesuatu yang unik dan memberi manfaat lebih. Saat ini, yang dijual bukan hanya barang tetapi fasilitas. Misal, ada restoran yang menjual makanan dibanding restoran yang menjual dengan fasilitas Wifi. Mana yang lebih dipilih, otomatis restoran yang bukan hanya menjual makanan tetapi juga ada fasilitas lainnya.
*Penulis adalah mahasiswi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Jakarta
Average Rating