Rebut Kembali Hak Pejalan Kaki

Read Time:2 Minute, 53 Second
Pengendara sepeda motor dan pedagang kaki lima seringkali merenggut hak pejalan kaki. Koalisi Pejalan Kaki tengah berusaha mendapatkan kembali hak mereka.
Asap kendaraan bermotor sore itu tak menghentikan langkah keenam orang untuk terus berjalan di sepanjang trotoar Jalan Pondok Gede, Jakarta Timur. Sembari terus berjalan, mereka tetap menggenggam poster yang berisi dukungan hak kepada pejalan kaki.
“R.I.P Trotoar” dan “Selamatkan Hak Pejalan Kaki.” Demikian kalimat yang tertera dalam poster tersebut. Saat melakukan aksi itu, beberapa poster yang mereka bawa diletakkan di lokasi trotoar yang mereka nilai strategis. Ketua Koalisi Pejalan Kaki, Alfred Sitorus mengatakan, kampanye tersebut dilakukan demi memperoleh hak pejalan kaki.
Ragam cara dilakukan oleh Koalisi Pejalan Kaki untuk memperjuangkan hak pejalan kaki. Seperti melakukan kampanye kepada para pejalan kaki dan pengemudi kendaraan bermotor. Kampanye yang mereka lakukan tak hanya berkutat di jalan saja. Seringkali, mereka berusaha menumbuhkan kesadaran akan hak pejalan kaki lewat media sosial dan menulis artikel di media cetak dan online.
Biasanya mereka melakukan kampanye setelah mendengar kasus dari beberapa media massa. Semisal kasus tabrakan yang pengemudi kendaraan bermotor lakukan terhadap pejalan kaki dan penyerobotan trotoar oleh pedagang kaki lima. Setelah itu, tiap Jumat sore mereka turun ke jalan demi mendapatkan kembali hak para pejalan kaki.
Koalisi Pejalan Kaki terbentuk karena keresahan tujuh orang komuter. Alfred menjelaskan, mereka yang terbiasa bekerja di luar kota itu merasa tak mendapat fasilitas publik yang memadai. Akhirnya, pada Juni 2011 silam komunitas ini resmi dibentuk.
Kampanye yang mereka lakukan pertama kali dilakukan di sepanjang trotoar Kota Tua, Jakarta. Awalnya, kampanye tersebut tak membuahkan hasil. Aksi yang mereka lakukan tak dihiraukan oleh pengemudi kendaraan bermotor yang masih nekat menerobos jalur trotoar. Setelah itu, salah seorang anggota mengusulkan untuk tidur di trotoar. Alhasil, pengemudi kendaraan bermotor tersebut segan berjalan di trotoar.
Selain melakukan kampanye, mereka juga kerap kali melakukan riset terhadap kebijakan pemerintah daerah. Presidium Koalisi Pejalan Kaki, Ahmad Safrudin bercerita, car free day telah diadopsi dan dilaksanakan selama Sembilan tahun pada 2011 silam. “Idealnya kebijakan tersebut diselenggarakan demi mengurangi ketergantungan masyarakat pada kendaraan bermotor,” tutur pria yang akrab disapa Puput, Jumat (13/11).
Akan tetapi, Pemda Jakarta hanya memperlakukan kebijakan car free day sebagai kegiatan seremonial saja. Padahal, masyarakat akan tertarik untuk berjalan kaki seandainya trotoar dan fasilitas angkutan umum memadai.
Puput menuturkan, trotoar dan fasilitas angkutan umum yang memadai akan membuat orang meninggalkan kendaraan pribadi dan beralih ke angkutan umum untuk perjalanan mereka sehari-hari. Ia pun mengharapkan pemerintah daerah segera memperbaiki trotoar dan fasilitas angkutan umum secepatnya.
Komunitas yang bergerak di bidang kemanusiaan ini juga melakukan riset terkait efektifnya ruas jalan yang ada di Jakarta. Sempat mereka meneliti jumlah pejalan kaki yang lalu lalang dengan fasilitas trotoar yang terdapat di Jalan Wahid Hasyim. Banyaknya intensitas pejalan kaki menyebabkan terjadinya kecelakaan.
Di samping itu, Alfred mengatakan, riset tersebut mereka lakukan demi mengukur kelayakan fasilitas. Koalisi Pejalan Kaki juga tak jarang melakukan advokasi terkait perbaikan jalan. Mereka pun membuat fasilitas seperti zebra cross di beberapa persimpangan jalan demi mengurangi angka kecelakaan pejalan kaki di jalan raya.
Tak hanya di Jakarta saja, Koalisi Pejalan Kaki juga terdapat di beberapa kota seperti di Semarang, Bogor, Yogyakarta, Surakarta, Surabaya, Garut, Sidoarjo, Medan, Palembang, Bekasi, Tangerang, Depok, Malang. Terhitung saat ini, Koalisi Pejalan Kaki sudah memiliki jumlah anggota lebih dari 300 orang.
Komunitas ini juga tak menutup kemungkinan untuk menerima anggota baru. Alfred mengatakan, hanya dengan follow akun @trotoarian dan like halaman facebook Koalisi Pejalan Kaki sudah cukup untuk menjadi anggota koalisi. “Ayo kita perjuangkan hak pejalan kaki,” tutupnya.
Rizky Rakhmansyah

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
100 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Mading Wadah Kreativitas Mahasiswa
Next post WCU di Mata Mahasiswa