Alasan Penutupan Pintu Kecil UIN Jakarta

Read Time:1 Minute, 38 Second

Seringnya terjadi kasus pencurian di Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta belakangan ini, dinilai karena akses masuk ke dalam kampus sudah tidak terkontrol lagi. Minimnya Satuan Pengamanan (Satpam) yang bertugas serta pintu kecil yang sering digunakan pengamen dan maling untuk keluar masuk kampus. Hal tersebut menjadi alasan pihak UIN Jakarta untuk menutup pintu kecil.
Banyaknya kasus pencurian membuat pihak UIN Jakarta mengambil langkah untuk menutup pintu kecil. Minggu (15/5), di depan pintu kecil sudah terpasang spanduk yang bertuliskan, “Mohon maaf, untuk keamanan, ketertiban dan kenyamanan. Pintu masuk ke Pesanggrahan, terhitung mulai hari Rabu, 18 Mei 2016 tidak difungsikan”.
Sebagai Kepala Bagian (Kabag) Umum UIN Jakarta Suhendro Tri Anggono, menanggapi bahwa penutupan pintu kecil sudah lama dipertimbangkan untuk ditutup. “Penutupan pintu kecil memang dimaksudkan untuk memaksimalkan keamanan kampus setelah beberapa kejadian pencurian,” tegasnya, Senin, (16/5).
Suhendro menambahkan bahwa tujuan diberlakukannya kebijakan penutupan pintu kecil lantaran akses UIN Jakarta sudah tidak kondusif lagi. Hal tersebut dikarenakan pintu kecil dapat diakses oleh siapa saja. Akibat dari kondisi itu, rentan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Senada dengan Suhendro Kepala Satpam UIN Jakarta Satori juga mengatakan, pintu kecil itu harus ditutup demi keamanan, ketertiban, dan kenyamanan. “Di situ rawan pengamen dan kemarin pernah ada orang luar maling helm tertangkap lewat situ,” katanya, Senin (16/5).
Lain halnya dengan Anggota Satpam UIN Jakarta Zaenal Muttaqin, ia mengungkapkan bahwa dirinya baru mengetahui perihal penutupan pintu kecil setelah melihat spanduk di samping pos satpam. “Sebenarnya karyawan UIN Jakarta kalau mau jajan atau makan, larinya ke pesanggrahan,” ungkapnya, Senin (16/5).
Penutupan pintu kecil bukan tanpa solusi, menurut Suhendro. Ia mengatakan, solusi yang coba ditawarkan adalah jalan underpass atau jembatan penyeberangan akan dipindahkan lebih dekat dengan kampus UIN Jakarta. Akan tetapi hal tersebut masih dalam proses negosiasi dengan Pemerintah Tangerang Selatan, tuturnya.
Perihal aksi yang dilakukan mahasiswa, Suhendro menekankan mahasiswa untuk terlebih dahulu berdialog. “Tidak perlu lah sampai sampai turun aksi, kita kan bisa berdialog yang bagus,” pungkasnya.

PP

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Realisasi Laboratorium Lambat
Next post Mahasiswa Tolak Penutupan Pintu Kecil