Read Time:1 Minute, 18 Second
Untuk kedua kali, Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar aksi penolakan ditutupnya Pintu Kecil yang menghubungkan UIN dengan Jalan Pesanggrahan. Sebelumnya, aksi dilakukan oleh mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Tolak Komersialisasi Kampus. Kali ini, koalisi Senat Mahasiswa dan Dewan Eksekutif Mahasiswa tingkat universitas dan fakultas, yang tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) melakukan aksi di depan gedung rektorat UIN Jakarta, Selasa (17/5).
Dalam aksinya, mereka mengajak seluruh mahasiswa UIN untuk bergabung dalam unjuk rasa. Mereka melakukan long march yang dimulai dari Fakultas Sains dan Teknologi menuju kantor rektorat. Alhasil, mereka mengumpulkan kurang lebih seratus mahasiswa.
Salah satu peserta aksi, Muftie Arief mengatakan, pihak rektorat semena-mena menutup akses pejalan kaki demi pemusatan bisnis di Cafe Cangkir. Menurutnya, jika kebijakan ini diterapkan, maka tak menutup kemungkinan mahasiswa harus jajan di cafe tersebut. “Apa bedanya mahasiswa sama anak SD?” tegasnya, Selasa (17/5).
Muftie menuturkan, pengguna pintu kecil tak hanya oleh mahasiswa. Para pegawai kampus juga menggunakan jalan tersebut untuk kepentingan akademik maupun non akademik.
Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi Ahmad Bun Yani merasa kecewa karena pihak rektorat belum memberikan jawaban atas tuntutan mahasiswa. Oleh karenanya, para demonstran rela menunggu di depan kantor rektorat sampai mereka mendapat tanggapan. “Kami juga meminta petinggi kampus untuk mencabut kebijakan ini,” pungkasnya.
Salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Faisal Hadi mengatakan, kebijakan rektorat dianggap memberatkan mahasiswa. Ia berharap, petinggi kampus menyampingkan ego demi kepentingan bersama. “Semoga pihak rektorat segera mencabut kebijakan ini,” tandasnya, Selasa (17/5).
DSM
Average Rating