Fasilitas PLT UIN Jakarta Kurang Memadai

Read Time:2 Minute, 58 Second



Laboratorium merupakan tempat utama untuk mahasiswa melakukan riset dan penelitian. Oleh karena itu, kelengkapan fasilitas di laboratorium sangat dibutuhkan untuk menunjang kelancaran penelitian. Tak jarang, teori baru tercipta karena fasilitas yang memadai. 


Seperti halnya Pusat Laboratorium Terpadu (PLT) di Fakultas Sains dan Teknologi (FST). Fakultas yang notabene mahasiswanya bergelut di bidang sains sering melakukan praktikum matakuliah yang diajarkan. Sehingga  PLT memiliki peran penting untuk mengasah kemampuan mahasiswa dalam menemukan teori terbaru.

Namun, mahasiswa sering mengeluh mengenai beberapa fasilitas di laboratorium yang tak tersedia. Hal ini menyebabkan mahasiswa kesulitan dan kurang nyaman melakukan praktikum. Tak jarang, mahasiswa harus membeli sendiri bahan yang dibutuhkan. Terkait fasilitas yang kurang memadai di PLT, berikut jawaban hasil wawancara reporter Institut dengan Kepala Pusat Laboratorium Terpadu Nur Aeni Hidayah, Selasa (24/5).

Bagaimana kelengkapan fasilitas di Pusat Laboratorium Terpadu?

Fasilitas Pusat Laboratorium Terpadu belum memadai. Beberapa fasilitas yang dibutuhkan mahasiswa untuk penunjang kegiatan praktikum tak tersedia dan rusak. Kurangnya anggaran dana untuk memperbaiki dan membeli peralatan baru menjadi kendala.

Untuk laboratorium  Jurusan Fisika, Jurusan  Kimia, dan  Jurusan Biologi saat ini memiliki peralatan untuk praktikum. Namun, beberapa mahasiswa sempat mengeluh terkait peralatan untuk praktikum yang tak memadai seperti kurangnya tabung reaksi, bahan kimia yang tak tersedia, dan wastafel yang rusak.  

Apakah PLT sudah layak sebagai laboratorium tingkat perguruan tinggi?

Sejauh ini, PLT  dapat dikatakan layak sebagai laboratorium untuk  perguruan tinggi. Sebab dengan dukungan fasilitas dan alat yang tersedia mahasiswa bisa melakukan riset dan penelitian. Selain itu, tidak hanya FST saja yang menggunakan PLT untuk melakukan penelitian. Tak jarang mahasiswa dari perguruan tinggi lain  juga melakukan riset dan penelitian di PLT.

Namun PLT belum dapat dikatakan ideal laiknya laboratorium di universitas maju. Hal itu dikarenakan beberapa peralatan yang terbatas dan beberapa peralatan canggih yang tak tersedia dikarenakan harga yang mahal.

Bagaimana proses pengadaan peralatan praktikum?

Pergantian alat laboratorium tergantung pemeliharaan masing-masing alat. Karena setiap alat berbeda-beda masa pakainya, ada yang empat sampai lima tahun.

Proses pengadaan alat laboratorium tak serta merta. Namun, terdapat beberapa mekanisme yang harus ditempuh. Peralatan yang rusak misalnya tak langsung dapat diganti, terlebih dahulu harus di-service. Demikian juga peralatan yang tak tersedia, pihak PLT harus mengajukan dahulu kepada Unit Layanan Pengadaan (ULP) untuk membeli barang itu.

Mengapa ada alat dan bahan di laboratorium yang kurang?

Peralatan di Laboratorium yang kurang dikarenakan beberapa alat-alat mengalami kerusakan. Untuk memperbaiki kerusakan alat itu membutuhkan waktu yang cukup lama. Sehingga alat yang dibutuhkan berkurang selama proses perbaikan. Selain itu, juga ada PLT belum mempunyai dana untuk mendatangkan peralatan yang lebih canggih.

Anggaran dana tersebut belum mencukupi untuk memenuhi fasilitas di laboratorium, seperti pembelian alat baru dan bahan praktikum. Sehingga harus ada prioritas dalam pembelian alat.

Apakah PLT sudah memenuhi standar operasional laboratorium?

Saat ini PLT belum mencapai standar internasional karena belum memiliki sertifikasi. Lebih lanjut, untuk keselamatan pengguna PLT juga belum terjamin. Itu terbukti dengan hanya adanya perlengkapan P3K, pemadam kebakaran, dan alat pelindung tubuh seperti jas laboratorium. Tetapi PLT telah memenuhi standar laboratorium untuk universitas.

Apakah ada pembayaran bagi mahasiswa untuk praktikum di laboratorium?

Tahun ini sudah tidak ada pembayaran untuk praktikum di laboratorium, karena sudah ada anggaran sendiri untuk mahasiswa melakukan kegiatan di laboratorium.

Sebelumnya memang mahasiswa membayar sebesar seratus ribu per semester setiap matakuliah untuk praktikum di laboratorium. Hal ini karena anggaran dana laboratorium dari UIN Jakarta tidak mencukupi.

Bagaimana dengan pembuangan limbah setelah melakukan praktikum?

Untuk pembuangan limbah bekas bahan praktikum, kami  telah menyediakan tempat khusus untuk pembuangan limbah. Limbah tersebut dikelola sesuai prosedur agar tidak membahayakan lingkungan dan makhluk hidup lainnya.

AZ

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Demokrasi di Mata Sjahrir
Next post Agar Mahasiswa Ciptakan Karya