Kembali Erupsi, Tiga Gunung Berstatus Siaga

Kembali Erupsi, Tiga Gunung Berstatus Siaga

Read Time:3 Minute, 30 Second
Kembali Erupsi, Tiga Gunung Berstatus Siaga

Gunung Marapi yang terletak di Bukittinggi, Sumatra Barat beberapa kali mengawali erupsi. Berawal pada Sabtu (1/7) dengan erupsi sebanyak tujuh kali dan kembali erupsi pada Kamis (1/12). Menurut pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi terakhir menyebabkan tinggi kolom abu mencapai satu kilometer di atas puncak. Terdapat juga himbauan kepada para warga untuk tidak mendekat dalam radius tiga kilometer.

Dikutip dari PVMBG, erupsi eksplosif terjadi pada Minggu (3/12) pukul 14.54 WIB. Tinggi kolom abu mencapai kurang lebih 30.000 meter di atas puncak atau 5891 meter di atas permukaan laut (mdpl). Erupsi disertai awan panas (aliran piroklastik) ke arah utara dengan jarak luncur tiga kilometer. Erupsi tersebut tidak didahului oleh peningkatan gempa vulkanik yang signifikan. Tercatat gempa vulkanik dalam (tipe A) hanya terekam tiga kali, antara Kamis (16/11) hingga Sabtu (2/12).

Institut berkesempatan melakukan wawancara bersama Koordinator Kelompok Kerja Gunung Api PVMBG, Ahmad Basuki terkait erupsi Gunung Marapi dan aktivitas gunung api di Indonesia, pada Senin (11/12).

Bagaimana PVMBG menginformasikan aktivitas Gunung Marapi kepada masyarakat dan pejabat pemerintahan?

Setiap harinya PVMBG mengirimkan informasi terkait Gunung Marapi di grup WhatsApp yang terdapat Pemerintah Daerah (Pemda) dan pegawai. Masyarakat juga dapat melihat informasi tersebut melalui situs web Magma Indonesia (magma.vsi.esdm.go.id) dan Portal Mitigasi Bencana Geologi, Energi dan Sumber Daya Mineral (MBG ESDM). 

Dalam level II (waspada), PVMBG  juga mengirim laporan evaluasi terkait aktivitas Gunung Marapi setiap dua minggu sekali ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Selain itu, PVMBG juga melaporkan kepada Gubernur Sumatra Barat, Bupati Kabupaten Agam, Bupati Kabupaten Tanah Datar, dan Wali Kota Bukittinggi. Kemudian, disertai tembusan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Dalam setiap laporan terdapat larangan untuk mendekati kawah dalam jarak tiga kilometer. Selain itu terdapat pula informasi terkait potensi erupsi freatik, yakni mengeluarkan material vulkanik, terutama gas dan abu.

Sesuai kewenangan PVMBG, peringatan dini sudah dilaksanakan sejak Sabtu (7/1). Namun, hingga saat ini memang belum ada teknologi yang dapat menentukan waktu suatu gunung akan meletus.

Apa saja alat yang digunakan untuk mengetahui aktivitas gunung?

Alat yang digunakan untuk memantau Gunung Marapi terbagi dalam alat pemantauan visual, seismik, dan deformasi. Kamera pengawas telah terpasang sebagai upaya pemantauan visual, terdapat di kawah dan di pos pengamatan Gunung Marapi Bukittinggi.

Pemantauan seismik (gempa-gempa vulkanik) PVMBG memasang seismograf (alat perekam gempa) di delapan lokasi berbeda, yakni di Stasiun Pauh, Guguak Solang, Sabu, Tanggok, Puncak, Pacet, Kubu, Batu Palano. Pemantau deformasi (kembang kempisnya gunung)  menggunakan tiltmeter yang diletakkan di Batu Palano dan puncak.

Bagaimana kondisi gunung berapi lainnya di Indonesia saat ini setelah terjadinya erupsi Gunung Marapi?

Setiap gunung api di Indonesia memiliki aktivitas vulkanik yang berbeda dan tidak terpengaruh oleh erupsi Gunung Marapi. Status gunung api tertinggi atau paling rawan saat ini ada di level III (siaga), yakni Gunung Anak Krakatau, Gunung Semeru, dan Gunung Merapi.

Selain itu, ada beberapa gunung yang kini tengah mengalami erupsi, untuk Pulau Jawa dan sekitarnya ada Gunung Anak Krakatau, Gunung Merapi Yogyakarta, dan Gunung Semeru Jawa Timur. Sementara di luar Pulau Jawa terdapat Gunung Dukono Maluku Utara, Gunung Ibu Maluku Utara, Gunung Marapi Sumatra Barat, dan Gunung Kerinci Jambi.

Bagaimana ciri-ciri fisik gunung yang akan erupsi? Dan kenapa erupsi di Gunung 

Marapi mendadak?

Ciri-ciri yang terlihat umumnya berupa peningkatan hembusan asap kawah yang lebih tinggi dibanding biasanya atau keluar asap berwarna kelabu yang sebelumnya tidak ada. Erupsi Gunung Marapi pada Minggu (3/12) merupakan erupsi freatik yang bersifat mendadak dan tanpa ada tanda-tanda yang jelas baik berdasarkan visual maupun berdasarkan rekaman alat pemantau.

Bagaimana aktivitas ring of fire yang mengelilingi Indonesia dalam satu tahun terakhir?

Ring of fire atau cincin api tidak hanya terletak di Indonesia, melainkan mencakup gugusan gunung berapi di sekitar Samudra Pasifik. Statusnya di Indonesia, kondisi terakhir ada tiga gunung berstatus siaga, 18 gunung waspada, dan 47 gunung normal.

Bagaimana langkah awal yang dilakukan PVMBG ketika terdeteksi tanda erupsi?

Pada saat terjadinya erupsi, PVMBG menerbitkan Volcanic Eruption Notice (VEN) dan Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA). VEN terkirim ke masyarakat serta pemda dan untuk VONA terkirim ke instansi atau lembaga yang berkecimpung di dunia penerbangan. Hal tersebut bertujuan memberikan informasi terkini seputar aktivitas erupsi gunung api.

Reporter: FH

Editor: Nabilah Saffanah

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Multitafsir UU ITE Bungkam Hak Bersuara Previous post Multitafsir UU ITE Bungkam Hak Bersuara
Antusiasme Mahasiswa KIP-K dalam ORMASI-KIP  Next post Antusiasme Mahasiswa KIP-K dalam ORMASI-KIP