Mengurai Perspektif Sebuah Buku

Read Time:1 Minute, 41 Second
Diskursus kultur baca tulis di Indonesia, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Aspirasi, Universitas Pembangunan Negeri (UPN) Veteran mengadakan Pekan Literasi Kampus (PLK) 2017. Acara tersebut dihadiri oleh peserta dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa UPN Veteran hingga mahasiswa Jabodetabek.
PLK 2017 berlangsung dari 30 Oktober – 2 November 2017. Kegiatan ini diadakan dalam rangka merayakan ulang tahun LPM Aspirasi yang ke 34 tahun. Dalam acara ini, bedah buku menjadi salah satu dalam rangkaian kegiatan. Buku terjemahan “Penghancuran Buku dari Masa ke Masa” karya Fernando Baez dibedah oleh penerjemahnya yaitu Lita Soerjadinata. Tak hanya itu, bedah buku juga dihadiri Editor Marjin Kiri Ronny Agustinus.
“Dengan membaca buku, manusia dapat melakukan sesuatu yang mungkin tidak sesuai dengan zaman ini. Mereka yang membaca berani mewujudkan impian yang terjal, berganti profesi, bahkan berbalik haluan,” jelas Lita Sorjadinata, Rabu (1/11). Lebih lanjut, Lita memaparkan, buku menjadi alat untuk membuang pikiran manusia. Maka tak jarang, ada buku yang dibakar, dilarang terbit hingga dihancurkan.
Lita menambahkan, buku-buku yang menjadi sasaran penghancuran salah satunya disebabkan karena konten pornografi yang termuat di dalamnya. Banyak sampul ilustrasi anak, namun terdapat konten dewasa di dalamnya. Ketika anak-anak membaca buku ini tanpa bimbingan orang tua, maka akan berdampak pada pemahaman dan perbuatannya. “Peran orang tua dan akademisi sangat penting untuk mendidik anak-anak,”  tegasnya.
Sementara itu, buku terjemahan kerap menjadi momok bagi seorang editor. Ronny Agustinus menjelaskan, jika buku merupakan hasil terjemahan, maka kesalahan makna bisa saja terjadi. “Penerjemah menuliskan dari bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia, sedangkan editor tetap mengedit dari versi bahasa asingnya. Hal ini dilakukan agar pembaca mudah menangkap pesan yang ditulis penulis aslinya,” ujarnya, Rabu (1/11).
Ketua Pelaksana PLK 2017, Sasqia Rahmalia mengatakan acara ini dapat memberikan perspektif baru tentang buku.. “Semoga nantinya, PLK ini terus diadakan,” ujarnya, Rabu (1/11). Sasqia juga menambahkan, acara ini diharapkan dapat menggugah minat baca peserta.
Salah satu Mahasiswi Jurusan Komunikasi UPN Veteran menuturkan acara ini menambah wawasannya tentang perspektif penulis, editor hingga akhir dari nasib buku. “Jadi tahu penyebab buku-buku dihancurkan,” ungkapnya, Rabu (1/11).
ANF

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Bude Pecel Si Penuntas Kelaparan, Terancam Kelaparan
Next post Pesan Keras Aliran Cadas