Ingar Bingar Teror Mumbai

Ingar Bingar Teror Mumbai

Read Time:2 Minute, 20 Second
Ingar Bingar Teror Mumbai

Judul : Hotel Mumbai
Sutradara : Anthony Maras
Tanggal rilis : 9 April 2019
Genre : Drama, Thriller, History
Durasi : 125 menit

Film dibuka dengan adegan sepuluh teroris yang menggunakan boat berkecepatan tinggi di laut Mumbai. Ransel besar tak luput hinggap di pundak mereka lengkap dengan pakaian kaos, jaket warna hitam serta topi berwarna abu-abu. Sesampainya di dermaga, kesepuluh teroris berpencar menuju tempat sasaran yang berbeda-beda seperti stasiun, rumah makan, kafe hingga hotel mewah.
Tempat pertama yang menjadi sasaran yakni Stasiun Mumbai. Para teroris meledakkan beberapa bom sehingga stasiun menjadi gempar dan orang-orang berlarian ketakutan. Beberapa orang menangis menyaksikan mayat-mayat bergelimpangan di stasiun. Di tempat lain, teror ledakan pun tak dapat terhindar di rumah makan dan kafe yang berada di dekat Hotel Taj Mahal Palace.
Bermula dari tembakan di toilet, teroris menembaki sesiapa saja yang ditemui. Tembakan membabi buta mengakibatkan para wisatawan dan penduduk berhamburan di jalanan Mumbai. Berusaha menyelamatkan diri, sebuah hotel megah dan ternama pun dijadikan tempat tujuan untuk berlindung, Taj Mahal Palace. Nahas, situasi genting dan kisruh mengakibatkan dua orang teroris Imran (Amandeep Singh) dan Abdullah (Suhail Nayyar) turut bergabung bersama masyarakat menuju Hotel Taj Mahal Palace.
Tembakan membabi buta mengiringi masuknya Imran dan Abdullah ke dalam hotel. Di lobby hotel, resepsionis berusaha bersembunyi di belakang meja. Setelah selesai menembaki semua orang yang ada di lobby hotel, para teroris naik ke lantai atas dan memburu semua pengujung hotel yang sedang bermalam. Seorang nenek tua yang berusaha menyelamatkan diri pun tertembak di kepala ketika bersembunyi di kamar mandi.
Melihat kondisi hotel yang tidak kondusif, seorang pelayan hotel Arjun (Dev Patel), meminta beberapa tamunya yang ada di ruangan khusus untuk tidak keluar dari ruangan. Seiring dengan tangis, bunyi tembakan dan lampu yang padam, Arjun membawa semua tamu menuju ke Chambers Lounge. Sebuah ruangan rahasia yang ada di dalam hotel tempat beberapa tamu danstaf lainnya bersembunyi.
Situasi makin mencekam manakala aparat kepolisian banyak yang tewas akibat serangan teroris. Beruntung, pasukan khusus dari New Delhi datang untuk membantu. Tetapi, beberapa teroris memutuskan untuk melakukan bom bunuh diri. Tamu yang selamat kemudian berhamburan keluar hotel setelah terjebak selama lebih dari 24 jam tanpa bantuan. Tangisan merebak di luarhotel ketika para korban dievakuasi oleh petugas medis yang sudah menunggu di luar.
Disutradarai oleh Anthony Maras ini diputar perdana di Toronto International Film Festival (TIFF) pada 7 September 2018. Namun, di Selandia Baru film ini sempat ditarik dari seluruh bioskop. Hal ini dilakukan untuk menghormati korban insiden pembantaian di dua masjid di Christchurch Maret lalu.
Film ini terbilang baik dalam menyajikan ketegangan di dalam alur cerita, terlebih diselimuti oleh aksi-aksi yang menegangkan. Tak hanya di awal cerita, Anthony Maras pun sukses membawa ketegangan hingga film berakhir. Namun, penggambaran aktor dalam film dirasa sangat minim. Peran pengusaha asal Rusia Vasili (Jason Isaacs), tidak digambarkan secara deskriptif begitupun dengan banyak aktor lainnya menjadi kekurangan tersendiri dalam film ini.

IA

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Bertuhan Dengan Agama, Bukan Menuhankan Agama Previous post Bertuhan Dengan Agama, Bukan Menuhankan Agama
UIN Jakarta Rawan Pencurian Laptop Next post UIN Jakarta Rawan Pencurian Laptop