Read Time:2 Minute, 48 Second
*Oleh Nurlailati Qadariah
Guru, sosok yang berjiwa besar dan sangat berjasa dalam dunia pendidikan. Mengabdikan dirinya dengan ikhlas dan sabar demi masa depan anak bangsa. Akan tetapi sebagian guru di Indonesia masih berstatus guru hononer. Guru honorer adalah guru tidak tetap yang belum berstatus minimal sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Pada umumnya mereka menjadi tenaga sukarela demi diangkat menjadi CPNS melalui guru honorer.
Sebagian guru honorer berada dibawah naungan Kemendikbud dan ada pula yang berada di bawah naungan Kemenag. Guru honorer tidak hanya mengajar di sekolah swasta, mengajar di sekolah negeri pun juga ada. Guru honorer terbagi menjadi 2, yaitu: guru honorer kategori 1 (K1) dan guru honorer kategori 2 (K2).
Ada pun perbedaan dari kategori guru honorer tersebut adalah, jika guru honorer K1 digaji oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, sedangkan guru honorer K2 digaji oleh pihak sekolah sesuai jam mata pelajaran yang ditugaskan.
Pada tanggal 1 mei 2019 tepatnya hari buruh kemarin, sejumlah guru honorer dan buruh lainnya berdemo Di Jakarta Pusat agar pemerintah mengangkat mereka menjadi PNS. Tak sedikit juga dari mereka mengeluhkan kecilnya gaji yang didapat, padahal mereka juga butuh untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Mengenai gaji rata-rata guru honorer memang tidak besar, sebagian dari mereka ada yang digaji 1 juta perbulan, bahkan ada yang gajinya di bawah 1 juta. Jika dibandingkan dengan kebutuhan hidup saat ini, apakah 1 juta cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya dan kebutuhan lainnya selama sebulan? Sedangkan saat ini, kebutuhan sudah terbilang serba mahal.
Melihat salah satu contoh slip gaji guru honorer di Kota Depok, yang memaparkan rincian gaji selama sebulan. Guru tersebut mengajar 2 kelas, perjam satu mata pelajaran dibayar dengan harga 15 ribu. Jika jumlah selama sebulan ada 22 jam dikali dengan 15 ribu, maka guru tersebut mendapat gaji 330 ribu sebulan dan ditambah dengan uang transport perhari sebesar 15 ribu serta bonus dana tunjangan perbulan sebesar 300 ribu. Biasanya untuk tunjangan jabatan itu didapat ketika sudah menjadi guru tetap, atau tergantung kebijakan dari tempat guru tersebut mengajar.
Persyaratan menjadi seorang CPNS, sesuai Pasal 23 Ayat 1 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2017 adalah, pelamar minimal berumur 18 tahun dan maksimal 35 tahun, pelamar tidak pernah dipidana penjara berdasarkan keputusan pengadilan, pelamar tidak pernah diberhentikan dengan tidak hormat, pelamar bukan anggota PNS, pelamar bukan anggota pengurus partai, pelamar memiliki kualifikasi pendidikan sesuai dengan persyaratan jabatan yang dilamar, dan pelamar bersedia ditempatkan di seluruh Indonesia.
Jika guru honorer hanya mengandalkan gaji dari mengajar saja, tidak akan cukup untuk menghidupi keluarganya. Maka, kebanyakan guru honorer bekerja sampingan untuk menambah penghasilan. Seperti membuka toko, mengajar privat-privat di rumah bahkan ada juga yang menjadi ojek online.
Seharusnya pemerintah lebih memperhatikan nasib guru honorer untuk membantu mereka menjadi CPNS ataupun PNS. Karena, biar bagaimanapun guru honorer tetaplah berjasa untuk pendidikan di Indonesia. Pemerintah harus lebih teliti dan serius menanggapi masalah dan keluahan-keluhan dari guru honorer, apalagi untuk guru honorer yang sudah memenuhi syarat menjadi CPNS/PNS.
adalah guru yang sudah mengajar dari Januari 2005 sampai sekarang, mayoritas sudah diangkat menjadi CPNS/ Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan digaji oleh. Guru honorer kategori 2 (K2) adalah guru yang sudah mengajar dari Januari 2005, sebagian sudah diangkat menjadi CPNS/PNS dan sebagian lagi tengah menunggu pengangkatan menjadi CPNS dan mereka digaji oleh pihak sekolah.
* Mahasiswa Ilmu Tarjamah Fakultas Adab dan Humaniora Semester 4 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Happy
0 %
Sad
0 %
Excited
0 %
Sleepy
0 %
Angry
0 %
Surprise
0 %
0
0
Average Rating