Kiprah Kontingen UIN Jakarta dalam PIONIR 2019

Kiprah Kontingen UIN Jakarta dalam PIONIR 2019

Read Time:3 Minute, 14 Second
Kiprah Kontingen UIN Jakarta dalam PIONIR 2019
Pekan Ilmiah, Olahraga, Seni, dan Riset (PIONIR) merupakan suatu ajang kompetisi yang diikuti oleh seluruh kalangan yang berada di bawah naungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Indonesia. Pionir sebagai ajang tahunan yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali. Tujuan dilaksanakannya ajang kompetisi ini untuk meningkatkan keilmuan dan melatih kemampuan mahasiswa dalam bidang akademik, keolahragaan, seni dan riset.
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pun turut berpartisipasi dalam meramaikan PIONIR 2019. Kontingen UIN Jakarta yang tergabung dari beberapa mahasiswa lulus seleksi akan dikirim untuk mengikuti perhelatan PIONIR IX. Pertandingan PIONIR kali ini diselenggarakan di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Jawa Timur. PIONIR ke-IX ini diikuti oleh seluruh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Indonesia sejak 15-21 Juli 2019.
Kontingen dari UIN Jakarta sebanyak 115 mahasiswa dikirimkan ke Malang untuk mengikuti 35 cabang olimpiade. Futsal putra berhasil memperoleh medali emas dalam pertandingan. Begitu pula dengan tiga cabang lainnya turut mendapatkan medali emas. Tiga cabang tersebut di antaranya adalah bulu tangkis tunggal putri, hadrah, dan debat bahasa Inggris. Adapun, dari cabang taekwondo, catur beregu putra, catur kilat putra, dan cabang seni kaligrafi naskah putra mendapatkan medali perak. Sedangkan medali perunggu, masing-masing diperoleh dari cabang panjat dinding lead putri, dan debat bahasa Arab.
Wakil Rektor (Warek) Bidang Kemahasiswaan, Masri Mansoer turut memberikan tanggapan mengenai prestasi yang diperoleh mahasiswa UIN Jakarta dalam ajang PIONIR IX. Masri mengungkapkan prestasi UIN Jakarta pada tahun ini sudah cukup baik namun masih harus ditingkatkan. Menurutnya, prestasi yang diperoleh dalam PIONIR tahun ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan PIONIR 2017.  Pada PIONIR sebelumnya, UIN Jakarta hanya memperoleh 2 emas, 6 perak, dan 2 perunggu. “Perolehan medali emas tahun ini sudah meningkat 100% dari tahun 2017,” ujar Masri pada Kamis (25/07).
Salah satu kontingen UIN Jakarta cabang futsal putra, Rizal Asyari mengatakan bahwa setiap pertandingan yang dijalani cukup sulit. Namun, kesulitan yang dihadapi tak mengurungkan niatnya untuk menyerah. Tim futsal UIN Jakarta justru lebih bersemangat dalam bertanding dan memiliki strategi khusus untuk memenangkan setiap pertandingan. Dia bersyukur kontingen futsal putra bisa mencapai target untuk memenangkan emas pada perlombaan ini. “Tahun ini target kita adalah mendapatkan medali emas,” ungkap Rizal pada Kamis (25/07).
Rizal menambahkan, tim futsal UIN Jakarta sebelum menghadapi ajang PIONIR 2019 harus menjalani latihan rutin sebanyak tiga kali latihan dalam seminggu.  Menjelang pertandingan, tim futsal UIN Jakarta mengadakan pertandingan untuk melawan tim futsal dari kampus lain. Kontes tersebut dijadikan sebagai wadah uji coba untuk menilai kesiapan tim. “Kita sudah melakukan pertandingan uji coba sampai tiga kali,” lanjutnya pada Kamis (25/07).
Sementara itu, kontingen yang berasal dari Fakultas Sains dan Teknologi, Ukhti Melati mengungkapkan kebahagiannya karena mendapatkan medali perunggu pada cabang panjat dinding lead putri. Ukhti mengungkapkan bahwa dirinya tidak menyangka telah berhasil memperoleh juara ketiga dalam lomba panjat dinding lead putri. Karena sebelumnya yang mendapatkan juara ketiga bukan dirinya melainkan peserta lain. Namun, terjadi aksi protes dari kalangan peserta yang menyebabkan Ukhti naik satu tingkat menjadi juara ketiga. “Saya kaget meraih posisi ketiga dalam pertandingan,” ucap Ukhti pada Kamis (25/07).
Terkait dengan PIONIR IX, Masri menambahkan bahwa sarana dan prasarana yang digunakan kontingen UIN Jakarta masih belum memadai seperti halnya tempat latihan. Pihak kontingen justru harus menyewa tempat untuk latihan. Masri berharap untuk ke depannya UIN Jakarta memiliki sarana latihan sendiri yang representatif.  Menurutnya, UIN Jakarta harus membangun lapangan voli, basket, dan bulu tangkis. “Ada tiga lapangan yang seharusnya disediakan untuk latihan dan saya sudah menyampaikan ke pihak rektor,” pungkasnya, pada Kamis (25/07).
Kontingen UIN Jakarta telah tuntas menyelesaikan pertandingan dalam PIONIR ke-IX. UIN Jakarta berhasil memperoleh peringkat 6 dengan meraih 10 medali yang terdiri dari 4 medali emas, 4 medali perak, dan 2 medali perunggu. Pada kejuaraan PIONIR selanjutnya diharapkan prestasi UIN Jakarta mengalami peningkatan dan memperoleh juara umum. Sarana dan prasarana seperti tempat latihan juga harus dilengkapi guna mendukung latihan para atlet-atlet UIN Jakarta ke depannya. 
FFM
 

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Jeritan Bisu May Previous post Jeritan Bisu May
Pesona Alam Candi Gedung Songo Next post Pesona Alam Candi Gedung Songo