Gaji Tinggi di Mata Mahasiswa UIN Jakarta

Gaji Tinggi di Mata Mahasiswa UIN Jakarta

Read Time:2 Minute, 43 Second
Gaji Tinggi di Mata Mahasiswa UIN Jakarta
Beberapa waktu lalu, dunia maya dikejutkan dengan statement salah seorang yang mengaku sebagai alumni Perguruan Tinggi Negeri ternama. Dalam sebuah postingan di Instagram Story, ia mengutarakan kekecewaannya usai dilakukannya sesi wawancara kerja. Pasalnya, ia tidak terima karena perusahaan tersebut hanya menawarkannya gaji sebesar Rp 8 juta. 
Mulanya, kejadian tersebut viral melalui salah satu postingan di jejaring sosial Twitter. Postingan itu kemudian dibagikan ulang beberapa kali hingga akhirnya masuk ke daftar trending. Alhasil, timbul lah berbagai komentar yang kemudian menjadi perbincangan hangat di berbagai media. 
Beberapa mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta juga turut berkomentar mengenai hal tersebut. Seperti halnya mahasiswa dari Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Fahmi Darmawan menganggap hal tersebut sebagai sebuah kewajaran. Menurutnya tidak masalah menuntut gaji tinggi, selagi memiliki pengalaman dan kemampuan yang mumpuni. “Kemampuan dan pengalaman itu bekal yang lumayan di dunia kerja,” tutur Fahmi di lantai 6 Gedung Perpustakaan Utama UIN Jakarta, Kamis (1/8).
Ketika ditanya mengenai besaran gaji yang diinginkan bila memasuki dunia kerja, Fahmi mengatakan akan menerima berapa pun gaji yang diberi selama sesuai dengan kemampuan yang ia miliki. Karena selama menjadi mahasiswa Fahmi mengaku sudah merasakan pengalaman di dunia kerja. “Sebelumnya pernah kerja part time di sebuah restoran,” lanjut mahasiswa semester akhir ini, Kamis (1/8).
Sementara itu, salah seorang mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Alya Zahira, menganggap bahwa besaran gaji itu tergantung dari penilaian perusahaan itu sendiri. Menurutnya, gaji tinggi hanya bisa didapatkan secara bertahap. “Kalau baru masuk, perusahaan belum bisa menilai kita, jadi jangan berangan-angan minta gaji tinggi,” pungkasnya, Kamis (1/8).
Kepala Pusat Karir UIN Jakarta Salamah Agung menjelaskan bahwa pihaknya berupaya untuk melayani perkembangan karir bagi mahasiswa maupun alumni. Terkait hal tersebut, Pusat Karir UIN Jakarta juga telah bekerjasama dengan Bagian Kemahasiswaan serta Bagian Kerjasama dan Kelembagaan. “Pusat Karir didirikan agar mahasiswa bisa menyiapkan dirinya menghadapi dunia kerja,” jelasnya, Senin (5/8).
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Ikatan Alumni UIN Jakarta (Ikaluin) Sukron Kamil mengakui, secara ekonomi mahasiswa UIN Jakarta kebanyakan berasal dari kalangan menengah ke bawah. Kendati demikian, hal tersebut bukan menjadi penghambat alumninya berkiprah di dunia luar. Integritas yang dimiliki UIN Jakarta membuat keterserapan tenaga kerjanya cenderung lebih cepat.
Lebih lanjut Sukron menjelaskan, alumni UIN Jakarta dipandang memiliki kompetisi yang mumpuni. Misalnya di bidang agama, banyak dai-dai kondang yang namanya terkenal di kancah nasional. Lalu di bidang politik, alumni UIN Jakarta juga banyak yang menduduki kursi-kursi penting di pemerintahan.“Alumni UIN Jakarta itu cukup laku di pasaran,” ujar Sukron ketika ditemui di Ruang Guru Besar Fakultas Adab dan Humaniora, Senin (5/8).
Mantan Dekan Fakultas Adab dan Humaniora ini bahkan menjelaskan, melalui penelitian yang dilakukan timnya, bidang pendidikan merupakan potensi karir terbesar bagi alumni UIN Jakarta. Selanjutnya disusul dari bidang jurnalistik. “Alumni UIN Jakarta itu cenderung generalis, jadi dia bisa banyak hal,” lanjutnya, Senin (5/8).
Sukron juga berpesan kepada para alumni yang baru lulus, terutama bagi yang baru akan mulai memasuki dunia kerja. Menurutnya, bekerja itu harus sesuai dengan bidang yang disukai. Ia juga berpesan kepada para mahasiswa program sarjana agar tidak terlalu mempermasalahkan program studi yang digelutinya. Menurutnya penggalian potensi masih bisa dilakukan ketika melanjutkan studi ke jenjang selanjutnya di program magister maupun dengan meniti karir. “Nanti bisa beralih ke bidang yang lebih disukai,” tutupnya, Senin (5/8).
MAF

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Bijak Mengenal Potensi Diri Previous post Bijak Mengenal Potensi Diri
Upaya Penanggulangan Bencana Next post Upaya Penanggulangan Bencana