Lika-Liku KKN-DR

Lika-Liku KKN-DR

Read Time:2 Minute, 6 Second

Lika-Liku KKN-DR

Wajah berbeda datang dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. KKN tahun ini berlangsung dari rumah—disebut KKN Dari Rumah (KKN-DR)—dengan laporan sistem online. Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Rektor Nomor B 1116/R/HK.00.7/04/2020 yang menyatakan bahwa KKN berlangsung dari rumah dan tidak akan mendapatkan dana untuk penyelenggaraannya. ­

Usai mengumumkan surat edaran terkait KKN-DR, pihak Pengadian Pada Masyarakat (PPM) UIN Jakarta kembali menjelaskan prosedur KKN-DR melalui video yang diunggah di kanal Youtubenya pada 20 Juni 2020. Video tersebut banjir komentar protes dari calon peserta KKN. Berbagai keluhan diungkapkan mahasiswa pada kolom komentar, seperti prosedur pelaksanaan yang terkesan memaksakan dan tidak ada bantuan dana untuk pelaksanaan KKN-DR.

Menanggapi hal tersebut, Kepala PPM Kamarusdiana menyampaikan bahwa alasan utama KKN di masa pandemi ini adalah melindungi pemuda penerus bangsa agar tidak tertular pandemi dan memutus rantai penyebarannya. KKN tahun ini tetap harus dilaksanakan karena amanat dari fakultas agar tidak menghambat mahasiswa yang ingin cepat menyelesaikan studinya. “Tak hanya UIN, Seluruh universitas melaksanakan KKN di tempat tinggal masing masing,” ungkapnya via Whatsapp pada Rabu (1/7).

Terkait tidak adanya dana untuk KKN DR, Kamarusdiana menjelaskan bahwa dana KKN kelompok sudah ditarik oleh negara untuk penanggulangan pandemi. “Dana sudah ditarik oleh presiden. Jangan salahkan saya, PPM, ataupun UIN,” tegas Kepala PPM tersebut Rabu, (1/7). Tak sampai disana, Kamarusdiana mengatakan PPM tengah mengusahakan agar dana bantuan untuk pelaksanaan KKN DR turun dari rektorat.

Kamarusdiana menambahkan bahwa KKN DR ini dipermudah dengan sistem pelaporan secara online.  Tiap-tiap kelompok KKN memilih dua dari empat tema yang telah ditentukan PPM untuk dijadikan tema yang akan dikerjakan.  Salah satu contoh kegiatan KKN dengan mengajar pengajian di masjid ataupun menjadi relawan bantuan disekitar rumah. Kemudian peserta KKN mendokumentasikan serta mendeskripsikan kegiatan yang sudah dilakukannya itu untuk bahan pelaporan.

Usai memberikan pernyataan pada Institut, pihak PPM mengadakan siaran langsung di Instagram bagi para peserta KKN pada Rabu (1/7). Dalam siaran langsung tersebut Kamarusdiana mempersilahkan para peserta KKN untuk bertanya terkait prosedur yang dirasa belum jelas. Para peserta KKN mau tak mau harus tetap mengikuti prosedur, sebab program KKN masuk dalam satuan kredit semester yang mana sebagai salah satu persyaratan penulisan skripsi.

Salah satu mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora Miftah mengungkapkan bagian yang membuat sulit adalah prosedur KKNDR masih belum matang. Meskipun begitu ia juga menyebutkan ada kemudahan dalam KKN-DR. Kita jadi bebas gitu ngelakuin apa aja, bisa lebih explore lagi,” pungkas Miftah, Jumat (3/7).

Nurlailati Qadariah

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Masjid Labui, Warisan Sultan Aceh Darussalam Previous post Masjid Labui, Warisan Sultan Aceh Darussalam
Next post VIDEO: WISUDA DARING, Apa Kata Mereka?