Ribuan warga turun dalam Aksi Solidaritas Indonesia untuk Kemerdekaan Palestina di depan Gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat pada Jumat (21/5) kemarin. Aksi ini merupakan aksi damai di mana massa hanya melakukan orasi mengecam serangan yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina dan tidak ada kericuhan selama aksi berlangsung.
Massa aksi berkumpul di depan Gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat pada pukul 13.00 WIB, namun beberapa massa laki-laki berkumpul di Masjid Cut Meutia untuk melakukan salat jumat bersama. Sebagian besar massa aksi membawa spanduk dan bendera Palestina sebagai bentuk dukungan.
Rizky Zulfahmi selaku koordinator dari Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Ahlulbait Indonesia (ABI) Banten mengatakan bahwa aksi ini diadakan untuk memberikan semangat terhadap warga Palestina. Senada dengan Rizky, Intan selaku warga yang mengikuti aksi juga mengikuti aksi ini untuk menyatakan dukungannya kepada Palestina.
Beberapa massa menyatakan bahwa aksi ini dilakukan guna memenuhi amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, yaitu menghapus penjajahan di atas dunia. Tak hanya itu, latar belakang sejarah antara Indonesia dan Palestina juga menjadi salah satu alasan diadakannya aksi tersebut. “Palestina adalah (salah satu) negara pertama yang mendukung Indonesia untuk merdeka, jadi kita juga harus ikut mendukung kemerdekaan Palestina,” ucap Intan, Jumat (21/05).
Dalam aksi kali ini, massa aksi meminta agar Pasukan Pertahanan Israel atau Israel Defense Force (IDF) segera melakukan gencatan senjata. Hal ini disampaikan oleh Jamil Tanjung selaku massa yang berasal dari Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Jaya.“Supaya Palestina tidak lagi seperti apa yang kemarin-kemarin kita lihat, tidak ada lagi peperangan di wilayah itu,” ujarnya.
Tak hanya itu, Febrian Saputra selaku koordinator Serikat Mahasiswa Muslim Indonesia (SENMI) pun menuntut Presiden Joko Widodo segera Amerika Serikat agar menarik dukungannya dari Israel, serta mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memberikan sikap dan langkah yang tegas terhadap masalah Israel dan Palestina.
Setelah aksi berakhir, massa berharap Kedubes Amerika Serikat bisa menghadirkan solusi untuk mengentaskan konflik Israel dan Palestina. Tak hanya itu, massa juga berharap suaranya bisa didengar, dengan harapan kemerdekaan Palestina bisa benar-benar terwujud. “Semoga aksi ini diterima dan Palestina bisa merdeka,” ucap Intan kepada Institut.
Aksi damai kali ini berjalan sesuai rencana dan mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker, meskipun beberapa massa belum menjaga jarak satu sama lain. Adapun beberapa kelompok massa juga sudah ada yang divaksin dan melakukan tes swab antigen sebelum bergabung dalam kerumunanserta membawa perlengkapan kesehatan seperti hand sanitizer. “Alhamdulillah sudah mematuhi protokol kesehatan semua. Beberapa sudah ada yang divaksin, semuanya memakai masker, dan juga membawa hand sanitizer,” ujar Rizky.
Meski begitu, pihak kepolisian sempat memberikan peringatan pertama kepada massa sebab ada oknum yang membakar smoke bomb atau bom asapdi tengah-tengah kerumunan massa. Massa juga sempat melakukan salat asar bersama di depan Gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat sebelum aksi berakhir. Sementara itu, sampai berita ini dimuat, Israel dan kelompok sayap militer Palestina Hamas dilaporkan telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata pada 20 Mei lalu.
Ayu Purnami Wulan & Anggita Raissa
Average Rating