Hutan Kota Tingkatkan Kualitas Udara Jakarta

Hutan Kota Tingkatkan Kualitas Udara Jakarta

Read Time:2 Minute, 8 Second

 

Hutan Kota Tingkatkan Kualitas Udara Jakarta


Terletak di Kembangan, Jakarta Barat, Hutan Kota Srengseng (HKS) hadir sebagai upaya meningkatkan kualitas udara di Jakarta. Selain mewujudkan upaya tersebut, hutan kota memiliki variasi pohon yang beragam.


Memasuki hutan kota, terdapat gapura kayu yang bermakna sebagai penyambut kedatangan pengunjung. Terdapat taman bermain dan pohon rindang di sisi kanan dan kiri gapura yang memberi hawa sejuk. Memasuki kawasan utama hutan kota, terlihat danau yang melentang lebar dikelilingi berbagai pohon mentereng dan megah. Tiap batang serta daun yang ada di hutan kota saling berhimpitan sehingga memberi kesan estetik dan cendayam dipandang mata.

Dengan membayar 2 ribu rupiah saja, pengunjung sudah dapat menikmati sejuknya Hutan Kota Srengseng. Pengunjung yang membawa kendaraan roda dua akan dikenakan biaya 2 ribu rupiah, sedangkan kendaraan roda empat dikenakan 4 ribu rupiah. HKS juga dilengkapi dengan fasilitas panjat tebing dan taman bermain anak. 

Penjaga HKS Rojak menuturkan, hutan kota hadir sebagai penghasil oksigen dan daerah resapan air di tengah hiruk pikuk kota. Rojak lanjut mengatakan, HKS masuk ke dalam kategori hutan konservasi sehingga sesuai untuk wisata edukasi masyarakat. “Terdapat kode QR yang berisi informasi detail pada setiap pohon,” ucap Rojak, Jumat (8/7).

Rojak lanjut mengatakan, berbagai fasilitas yang ada di HKS dapat dimanfaatkan oleh pengunjung sebagai bentuk pengoptimalan hutan. Masyarakat pun dapat menggelar berbagai kegiatan seperti festival budaya di HKS. 

Rojak menambahkan, HKS berbeda dengan hutan kota lainnya, sebab HKS termasuk dalam Kelompok Tani Hutan (KTH), sehingga tanaman yang ditanam menghasilkan sesuatu berupa jahe merah, tanaman hias, dan pembibitan. Tak hanya fokus pada tanaman, kata Rojak, HKS juga berfokus pada budidaya lebah trigona yang madunya bermanfaat bagi tubuh manusia. Hasil tersebut nantinya juga ditawarkan dan dijual ke khalayak luas.

Lanjut, kata Rojak, pemeliharaan HKS dilakukan dengan cara membersihkan tiap sudut hutan dengan menyapu, memotong rumput liar yang berseliweran di sekeliling tanaman, dan membersihkan danau dari berbagai daun kering yang berjatuhan. “Tujuannya agar menjadikan HKS terawat, nyaman, bersih saat dikunjungi,” tutur Rojak, Jumat (8/7).

Pengunjung HKS, Nabila mengaku mengunjungi HKS sebab dekat dengan tempat tinggalnya. Suasana yang sejuk dan menawan juga menjadi alasannya mengunjungi HKS. Nabila berharap, fasilitas di KHS lebih dikembangkan agar pengunjung yang datang lebih ramai.  “Secara keseluruhan HKS sudah bagus, namun fasilitas yang ada di HKS perlu dikembangkan lagi,” kata Nabila, Jumat (8/7).

Serupa dengan Nabila, pengunjung lainnya, Nurma mengaku HKS menjadi tempat yang cocok untuk melepas penat, sebab suasananya yang tenang. “HKS memiliki hawa yang tentram di tengah situasi kota yang berkaru sehingga sesuai untuk kegiatan outdoor seperti piknik,” pungkas Nurma, Jumat (8/7).

Reporter: Aisyah Fitriani Arief

Editor: Nur Hana Putri Nabila


About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Menilik Duduk Persoalan Khilafatul Muslimin Previous post Menilik Duduk Persoalan Khilafatul Muslimin
Kondisi Warga Cibunian Pascabencana Next post Kondisi Warga Cibunian Pascabencana