Read Time:2 Minute, 35 Second
“Jancuk, Jancuk, jangan cuma kuliah!” teriak mahasiswa-mahasiswa yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta saat karnaval keliling kampus pada hari pertama UKM EXPO. Acara tersebut merupakan agenda tahunan UKM yang diselenggarakan untuk mahasiswa baru saat masa Orientasi Pengenalan Akademik (OPAK). Namun, tahun ini berbeda. Acara istimewa UKM itu digelar setelah OPAK.
Dengan tema JANCUK (Jangan Cuma Kuliah) Be Creative and Innovative, UKM EXPO berlangsung dari 24-26 September di lapangan parkir Student Center (SC). “UKM EXPO tahun ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya,” ujar ketua panitia UKM EXPO, Oky Primadeka, Rabu (1/10).
Selain diisi dengan acara-acara yang edukatif, kata Oky, UKM EXPO kali ini juga lebih interaktif. “Seperti seminar seni Islam, talk show handicraft, lomba nyanyi dan stand up comedy, penampilan-penampilan UKM, operasi bersih, dan nonton bareng,” jelas mahasiswa yang tergabung di UKM Foriegn Language Association (FLAT) tersebut.
Menurutnya, UKM EXPO sangat penting bagi mahasiswa baru yang ingin tahu lebih dalam tentang UKM-UKM di UIN Jakarta. Meski demo UKM saat OPAK sudah dilakukan, bagi Oky itu saja belum cukup. Karena menurutnya, UKM EXPO juga menjadi ajang pembuktian atas pandangan miring terhadap mahasiswa yang terlibat di UKM. “Banyak yang berpikir bahwa masuk UKM itu buruk, padahal tidak sedikit anggota UKM yang berprestasi secara akademis maupun non-akademis,” jelasnya.
Namun, Oky merasa kurang didukung oleh bagian kemahasiswaan dalam menyelenggarakan kegiatan tersebut. Sehingga, panitia UKM EXPO harus mengumpulkan dana swadaya dari masing-masing UKM dan harus bersusah payah mencari tempat. “H-1 kami baru dapat tempat, itu pun separuhnya masih digunakan untuk parkir,” keluhnya.
Sementara itu, ketua Forum UKM, Fadilla Anwar mengatakan, UKM EXPO adalah sarana untuk menjaring mahasiswa baru agar tertarik bergabung dengan UKM. Ia menuturkan, UKM EXPO kali ini sengaja dibuat lebih interaktif agar mahasiswa baru tertarik untuk berkunjung.
Berkaitan dengan tema, Fadil menjelaskan, “JANCUK” Be Creative and Innovative merupakan bentuk keprihatinan UKM terhadap mahasiswa baru. Ia memaparkan, tema tersebut dipakai untuk mengajak mahasiswa baru aktif berorganisasi. “Jangan sampai mereka cuma kuliah pulang kuliah pulang (kupu-kupu), padahal organisasi itu penting,” katanya.
Meski UKM EXPO terselenggara dengan dana yang minim, Fadil merasa senang karena anggota tiap UKM sangat antusias dengan kegiatan-kegiatan UKM EXPO. “Mulai dari karnaval, seminar, lomba, operasi bersih, nonton bareng, mereka sangat antusias,” kata Ketua Forum UKM itu.
Fadil berharap, UKM lebih so-lid dalam membangun kerjasama agar setiap kegiatan yang dilakukan sukses. Ia juga menghimbau agar mahasiswa baru ikut bergabung dengan UKM. Karena baginya, UKM merupakan tempat mahasiswa mengasah bakat dan kreatifitas.
Salah satu mahasiswa baru yang berkunjung, Khori Bhaktiar Rahman mengatakan, UKM EXPO sangat membantunya mengenal kegiatan dan jenis UKM. Selain itu, lanjut Khori, UKM EXPO juga membuatnya tahu prestasi-prestasi UKM di dalam maupun luar negeri.
Namun, Khori menyayangkan lokasi UKM EXPO yang menurutnya tidak menarik. Stan-stan UKM yang sempit pun membuatnya tidak fokus saat mendengar informasi dari UKM yang ia kunjungi. “Terlalu sempit, bahkan satu tenda dua UKM,” ungkap mahasiawa baru Jurusan Kesejahteraan Sosial (Kessos) Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDIKOM).
Ahmad Sayid Muarief
Average Rating