Foto dan Teks: Syah Rizal dan Mario Caisar*
|
Bakar |
19 Februari lalu, warga Tionghoa merayakan tahun baru. Perayaan tahun baru Imlek dimulai di hari pertama bulan pertama pada penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh di tanggal kelima belas atau bertepatan dengan bulan purnama. Malam tahun baru Imlek dikenal sebagai Chúx yang berarti “malam pergantian tahun”.
Vihara Amurva Bhumi (Hok Tek Tjeng Sin) juga tak mau melewatkan momen tahun baru Imlek. Vihara yang berlokasi di Jalan Prof. Dr. Satrio Nomor 2, Kuningan, Jakarta Selatan merias diri dengan lilin-lilin besar, kelap-kelip lampion, dan aksesoris beraksen merah lainnya.
Namun, ada yang berbeda dari perayaan Imlek tahun ini dengan tahun sebelumnya. Tahun ini, warga yang beribadah lebih tenang lantaran vihara yang berdiri sejak 1930 lalu ini tak digenangi banjir. Pasalnya, tempat ibadah yang telah turun-temurun digunakan umat Buddha ini tak jarang terkena banjir saat Imlek.
|
Menyalakan Lilin |
|
Menyembah |
|
Tusuk Dupa |
|
Belajar |
|
Berdoa |
*Mahasiswa Jurnalistik, UIN Jakarta
Happy
0
0 %
Sad
0
0 %
Excited
0
0 %
Sleepy
0
0 %
Angry
0
0 %
Surprise
0
0 %
Average Rating