Wajah Pendidikan yang Tertinggal

Read Time:1 Minute, 0 Second
Foto dan Teks: Rheza Khabil Farozi (Mahasiswa Konsentrasi Jurnalistik, Fidikom, UIN Jakarta

SD Negeri 03 Desa Dano, Garut, merupakan sekolah yang jauh dari perkotaan. Letaknya kurang lebih berjarak 10 KM dari jalan raya. Sekolah ini hampir seluruh muridnya terlahir dari orang tua yang memiliki status ekonomi rendah.
  

Seperti pada umumnya, sekolah yang berada di Kecamatan Leles itu memiliki kelas dari tingkat satu hingga enam. Anak-anak pada tingat satu memiliki antusias tinggi untuk belajar, terlihat dari jumlah mereka yang banyak. Namun semakin tinggi tingkatan antusias mereka semakin berkurang, terlihat dari jumlah murid pada tingkat dua hingga enam yang semakin sedikit. Hal itu karena kebanyakan dari mereka lebih memilih berkebun membantu orang tua dibanding belajar.
Berbagai kekurangan begitu tergambar dari sekolah yang dikelilingi bukit tersebut. Selain minimnya fasilitas, kurangnya tenaga pendidik pun jadi kendala. Hal itu yang menyebabkan banyak anak murid yang belum pandai membaca meski sudah berada di tingkat dua dan tiga.
SD Negeri 03 Desa Dano merupakan salah satu potret minimnya perhatian pemerintah Indonesia terhadap pendidikan di pelosok Indonesia. Pemerintah harus melakukan pembenahan infrastruktur dan tenaga pendidik pada sekolah yang serupa dengan SD Negeri di kota dodol tersebut. Karena fasilitas menentukan fasilitas sumber daya manusia untuk masa depan.

 

 

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Isu Keberagaman Ciptakan Perdamaian
Next post Regenerasi Guru Besar Mampat