Enggan Berselisih, Delapan Prodi Pilih Musyawarah

Read Time:2 Minute, 45 Second

Delapan dari 20 jurusan dan prodi yang aklamasi memilih jalan bermusyawarah. Dari mulai alasan mengurangi perselisihan, kekeluargaan, hingga menjaga tradisi.

Pemilihan Umum Raya (Pemira) 2015 Universitas Islam negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menghasilkansejumlah pasangan tunggal. Dari total 50 jurusan, 20 di antaranya terpilih aklamasi. Dan, delapan dari 20 jurusan yang memilih aklamasi, mendapat calon dari hasil musyawarah bersama.
Salah satunya adalah Program Studi (Prodi) Pendidikan Kimia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK). Akhir November lalu, di Aula Himpunan Mahasiswa Banten,mereka menggelar musyawarah untuk menentukan ketua dan wakil ketua baru Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Kimia untuk kepemimpinan setahun ke depan.
Dalam musyawarah yang dihadiri beberapa perwakilan dari mahasiswa aktif, pengurus himpunan, alumni dan telah disetujui kepala prodi itu terpilih pasangan Faizah Abiyyah dan Kairol Arifin sebagai Ketua dan Wakil Ketua HMPS Pendidikan Kimia. Faizah dan Kairol mengalahkan empat nama kandidat lain.
Menurut Ketua HMPS Pendidikan Kimia, Sarip Hidayat, sistem musyawarah diambil sebagai upaya untuk menghindari konflik internal himpunan. Bagi HMPS Pendidikan Kimia, ini musyawarah kedua setelah tahun sebelumnya mereka juga memilih jalan musyawarah untuk memilih Sarip sebagai ketua. “Karena musyawarah sudah menjadi budaya kita,” ungkapnya, Sabtu (26/12).
Selain HMPS Pendidikan Kimia, enam dari total delapan jurusan atau prodi yang memilih jalan aklamasi adalah prodi dari Fakultas Sains dan Teknologi, yakni HMPS Fisika, Kimia, Teknik Informatika, Sistem Informasi, Matematika, dan Biologi. Sementara satu sisanya adalah Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Kesejahteraan Sosial (Kesos) Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDIKOM). Umumnya, mereka yang mengambil jalan musyawarah adalah untuk menghindari konflik internal dan menjaga asas kekeluargaan HMPS atau HMJ.
Prodi Kimia FST misalnya. Sejak Pemira tahun lalu, mereka telah sepakat memilih jalan musyawarah untuk menentukan ketua dan wakil ketua HMPS Kimia. Terbukti, sejak November atau satu bulan sebelum pemira digelar, mereka telah menetapkan Mumammad Nizar sebagai calon ketua HMPS Kimia. “Masyarakat kimia mempunyai loyalitas yang tinggi untuk himpunan,” ujarnya, Sabtu (26/12).
Meski dinyatakan aklamasi oleh KPU, Ketua Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi (HIMSI), Risyad Abdallah Ramadhan menilai jalan musyawarah yang diambil oleh semua prodi FST bukanlah aklamasi. Pasalnya, saat musyawarah juga ada kandidat lain yang mencalonkan. “Jadi, sebelumnya kita tidak aklamasi,” katanya.
Terlebih penetapan salah satu calon ketua dan wakil ketua juga berdasarkan syarat yang sudah ditetapkan KPU, seperti harus memenuhi Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3,00 dan bisa membaca Alquran.Demikian yang terjadi pada pasangan calon ketua dan wakil ketua , Nizar Rahman Hadi dan Bayutamayang terpaksa gugur lantaran keduanya tak memenuhi syarat IPK 3,00 yang ditetapkan KPU.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FST, Sutrisno tak menolak jalan musyawarah yang diambil semua prodi FST. Menurutnya, langkah ini baik karena calon yang diusung sudah disepakati lewat musyawarah mufakat. “Memang itulah kultur dan karakter mahasiswa FST sehingga terkesan musyawarah,” katanya, Jumat (25/12).
Sutrisno juga menambahkan, pemira adalah hak bagi semua mahasiswa.Oleh karenanya, semua mahasiswa berhak untuk mencalonkan diri sebagai ketua himpunan. Meski pada akhirnya, hanya calon hasil musyawarahlah yang maju.
Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Putra Dian Karisma mengatakan, keputusan sejumlah jurusan dan program studi yang memilih jalan musyawarah tidak dapat disalahkan. Karena hal itu telah menjadi buday atau karakter masing-masing jurusan dan program studi.
Meski begitu, Putra tetap menyayangkan atas adanya keputusan aklamasi dari musyawarah. Karena Pemira, menurutnya adalah kesempatan bagi mahasiswa untuk belajarberdemokrasi. “Lebih baik tidak aklamasi dulu, biar terciptanya demokrasi” harapnya, Sabtu (26/12).
JA & ER

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Bawaslu: Tak Ada Laporan Pelanggaran
Next post Dema-U Siap Jadi Teladan Organisasi Intrakampus