Read Time:2 Minute, 28 Second
Masih terlalu dini untuk mewujudkan universitas riset. UIN Jakarta perlu berbenah diri
Universitas berbasis riset merupakan kriteria yang harus dipenuhi dalam rangka mencapai World Class University (WCU). Semenjak 2015 silam, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta kembali menguatkan niat demi terwujudnya universitas riset. Namun, masih banyak hal yang mesti dibenahi.
UIN Jakarta pun berupaya melaksanakan berbagai program serta melengkapi sarana dan prasarana pendukung universitas riset. Berikut hasil wawancara reporter Institut, Jeannita Kirana dengan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Jakarta, M. Arskal Salim, Selasa (12/4).
Bagaimana capaian UIN Jakarta dalam mewujudkan universitas berbasis riset?
Mulai tahun 2015,UIN Jakarta sudah mendeklarasikan bahwa universitas riset merupakan bagian dari upaya mencapai universitas kelas dunia. UIN Jakarta tak bisa menjadi universitas kelas dunia kalau tradisi riset masih belum diakui secara internasional. Jadi,kampus memerlukan pengakuan secara internasional untuk mewujudkan universitas berbasis riset.
Sejak kapan UIN Jakarta mencanangkan akan menjadi universitas riset?
Sejak kepemimpinan rektor yang baru, UIN Jakarta sudah berencana untuk bertransformasi dari teaching university menjadi research university. Sebelumnya, kami akan perbaiki langkah-langkah dan tahapan terlebih dahulu. Sebab, untuk menjadi universitas riset tak bisa secara tiba-tiba.
Apa saja usaha yang sudah dilakukan UIN Jakarta demi menjadi universitas riset?
Saat ini, UIN Jakartamengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk penelitian. Tahun ini peningkatan jumlah anggaran mencapai 100% persen dari anggaran tahun lalu.
Lantas apa yang harus dibenahi UIN Jakarta agar dapat menjadi universitas riset?
Saya rasa cukup banyak yang harus dibenahi UIN Jakarta,contohnya bagaimana dosen menyiapkan proposal penelitian yang baik. Sekarang masih ada beberapa dosen yang belum pernah melakukan penelitian sehingga tidak tahu bagaimana caranya membuat proposal penelitian karena mereka hanya sibuk mengajar dan mengabdi saja. Padahal setiap dosen seharusnya memenuhi Tridharma universitas yaitu mengajar, mengabdi, dan meneliti.
Kemudian, apa saja fasilitas yang UIN Jakarta sediakan untuk menuju universitas riset?
Untuk saat ini UIN Jakarta punya program workshop, bengkel proposal, dan tim percepatan publikasi. Bengkel proposal ialah program pendampingan revisi proposal penelitian bagi para dosen yang tidak lolos seleksi.Pendampingan ini dilaksanakan oleh profesor dan doktor.
Lalu apa tugas tim percepatan publikasi?
Tim percepatan publikasi yang terdiri dari sembilan orang ini memiliki dua tugas utama, antara lain melakukan peninjauan potensi jurnal-jurnal yang ada di lingkuangan UIN Jakarta agar dapat terangkat akreditasinya. Setelah itu, tim ini juga melihat sejauh mana artikel dosen UIN Jakarta dapat diterbitkan di jurnal internasional.
Keterampilan apa yang harus dipenuhi oleh setiap peneliti?
Sebenarnya, research skill menjadi kendala. Dimulai dari reading (membaca), sekarang kita belum memiliki skill untuk membaca jurnal dalam bahasa asing. Kemudian critical thinking, yakni bagaimana membaca dengan sikap kritis yaitu tak selalu percaya dengan isi tulisan. Lalu skill menyusun tulisan, turun ke lapangan dan mengumpulkan data.
Bagaimana syarat-syarat menjadi universitas riset?
Beberapa indikator universitas riset adalah penerimaan uang dari pihak ketiga atau pihak luar, misalnya dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Otoritas Jasa Keuangan(OJK) dan Pertamina. Kemudian harus ada jurnal yang bereputasi internasional dan jurnal yang dikutip oleh peneliti-peneliti di mancanegara.
Average Rating