KKNK 2016 Kembangkan Ekowisata Bahari

Read Time:1 Minute, 50 Second

Provinsi Kepulauan Riau merupakan provinsi yang kaya akan pulau-pulau, terdapat  sekitar 2408 pulau besar dan kecil. Pulau-pulau tersebut memiliki pasir putih dan air jernih. Sayang, masyarakat di pesisir Kepulauan Riau belum begitu sadar akan potensi yang dimiliki, sehingga mereka mayoritas memilih menjadi nelayan daripada mengelola pantai untuk dijadikan tempat wisata.
Selain itu, Kepulauan Riau juga berbatasan langsung dengan beberapa negara tetangga. Jadi, bukan tak mungkin terjadinya perselisihan tapal batas dan penyerobotan hak pulau terutama pulau-pulau tak berpenghuni yang berada di posisi terdepan Indonesia.
Oleh karena itu, pada tahun 2016 Kementerian Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dan Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) mengadakan Kuliah Kerja Nyata Kebangsaan(KKNK) 2016 dengan tema Pengembangan Ekowisata Bahari Pulau Terdepan, Tertinggal, dan Terisolir Provinsi Kepulauan Riau Berbasis Masyarakat Sebagai Strategi Menjaga Kedaulatan NKRI.
KKNK 2016 merupakan angkatan ke-4 yang diikuti oleh satu universitas dari Malaysia  dan 41 universitas dari berbagai provinsi di Indonesia, salah satunya Universitas Islam Negeri (UIN) syarif Hidayatullah Jakarta. Pada kesempatan ini, UIN Jakarta mengirim 20 mahasiswa dari 671 peserta KKNK 2016. Sebelum mulai KKN KKN di desa-desa yang ada di Kabupaten Bintan, Lingga, Batam, dan Karimun, peserta mendapat pembekalan selama empat hari di Sunrise City Hotel, Tanjungpinang pada 21-25 Juli.
Selaku tuan rumah KKNK 2016, Rektor UMRAH Syafsir Akhlus mengharapkan peserta KKNK mampu mengembangkan ekowisata bahari di desa yang telah ditentukan. “Semoga dapat membantu serta menyelesaikan permasalahan masyarakat yang ada,” katanya Jumat (22/7).
Salah satu Ketua Kelompok KKNK Desa Pengudang Kabupaten Bintan Abdullah Hamsa mengatakan, tujuan pertama dari KKNK 2016 meningkatkan pemahaman dan kepedulian mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dalam melakukan pengembangan ekowisata bahari di Kepulauan Riau. Kedua, memperkokoh rasa kebangasaan dan menjadi ajang pererat antara mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. “Ketiga, mengenalkan potensi ekowisata bahari di Provinsi Kepulauan Riau,” ujar Abdullah, Senin (1/8).

Kepala Desa Pengudang, Kamali La Bosa serta masyarakat menyambut baik datangnya peserta KKNK 2016 di Desa Pengudang dalam pemaparan program kerja KKNK 2016 Desa Pengudang. Ia pun mendukung sepenuhnya pengembangan ekowisata bahari di Pengudang Kabupaten Bintan. “Ini kali pertama peserta KKN berasal dari berbagai daerah yang ada di Indonesia, semoga tak sia-sia,” pungkasnya. 

Ika Puspitasari

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Pengorbanan Seorang Ayah
Next post Atasi Minimnya Pendidikan Banten