Read Time:2 Minute, 32 Second
Teater Syahid memboyong dua piala bergengsi di awal tahun dalam Dramakala Fest 2017 dengan kategori Grup Teater Terbaik 1 dan Aktris Terbaik 1 serta mendapatkan Nominasi Sutradara Terbaik, kemenangan ini seperti menghidupkan kembali kejayaan Teater Syahid yang mati suri.
IDEAL (Indonesia Drama Educators Association) menyelenggarakan kegiatan tahunan yaitu Dramakala Fest 2017 Drama Pendek dan Monolog pada 23-25 Februari 2017 di London School of Public Relation Jakarta. Dramakala Fest yang diadakan pada tahun ini merupakan pelaksaaan tahun ke-6, dimana setiap tahunnya lomba tersebut diadakan dalam rangka memperingati hari ulang tahun IDEAL dan penerbitan newsletter Dramakala edisi Februari 2017.
Setiap tahunnya Dramakala Fest diikuti oleh peserta dari berbagai daerah seperti Pontianak, Bali, Riau, Surabaya dan masih banyak lainnya karena festival ini merupakan festival drama yang berskala nasional. Dramakala Fest dibagi menjadi dua kategori perlombaan yaitu drama pendek dan monolog. Pada tahun ini tercatat terdapat 22 kelompok teater yang menjadi peserta drama pendek dan 28 individu yang menjadi peserta monolog. Juri drama pendek pada tahun ini ialah Harris Priadie Bah, Ipit Dimyati dan Gandung Bondowoso serta kategori Monolog ialah Arswendo Atmowiloto, Eddy Haryono dan Sihar Ramses.
Teater Syahid pada tahun ini berkesempatan mengikuti perlombaan drama pendek, membawakan naskah Jepang yang berjudul “Heart of Almond Jelly” karya Wishing Chong. Naskah ini diterjemakan oleh Teguh Hari Prasetyo dan Yoko Nomura kemudian diadaptasi dan dipadatkan oleh Teater Syahid karena kebutuhan lomba Dramakala Fest. Pementasan kali ini disutradari oleh sutradara muda berbakat yaitu Ari Sumitro. Ari yang merupakan mantan ketua UKM Teater Syahid periode 2012-2013 ini juga pernah menyutradarai pementasan Kura-kura dan Bekicot pada Art Inspiring 2016 yang diadakan oleh Teater Syahid.
Naskah Heart of Almond Jelly ini hanya dimainkan oleh 2 aktor, yakni tokoh Sayoko (dalam naskah asli) diperankan oleh Sarah Nurmala dan Tatsuro (dalam naskah asli) diperankan oleh Khairul Fiqih Firmansyah. Karena proses adaptasi naskah, kedua tokoh dalam naskah asli diubah namanya menjadi Sekar dan Sihar.
Pementasan ini cukup membuat penonton tercengang dan tak segan menitihkan air mata karena cerita dan permainan kedua aktor diatas panggung, ditambah lagi racikan adegan sutradara beserta tim artistiknya yang apik dalam mengemas pementasan tersebut, yang pada akhirnya pementasan tersebut berhasil menyabet beberapa penghargaan dalam ajang Dramakala Fest ke–6 yakni Best of The Best Gruop (Grup Terbaik 1), Best of The Best Actress (Aktris terbaik 1) oleh Sarah Nurmala dan Nominasi Sutradara Terbaik ke 3 oleh Ari Sumitro. Pencapaian tersebut merupakan prestasi yang patut dibanggakan dan diapresiasi dalam awal tahun 2017. Peraihan ini mampu membakar semangat para anggota Teater Syahid dalam proses melahirkan karya-karya yang luar biasa selanjutnya. Tidak lupa Teater Syahid tetap teguh dalam prinsip bahwa proses dan pementasan yang baik ialah tujuan utama, dan piala ialah poin kesekian serta tidak lupa untuk tetap rendah hati dalam keadaan apapun.
Agenda terdekat Teater Syahid selanjutnya ialah mengadakan Studi Pertunjukan yaitu sebuah pementasan yang ditujukan bagi Anggota Muda Teater Syahid angkatan 2016 yang akan diselenggarakan pada 14-16 April 2017 di Aula Student Center UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta menyelenggarakan pementasan keliling pada bulan Oktober 2017.
Ditulis oleh Humas Teater Syahid Nani Yulianti
Happy
0
0 %
Sad
0
0 %
Excited
0
0 %
Sleepy
0
0 %
Angry
0
0 %
Surprise
0
0 %
Average Rating