Menuai Esensi Salat Melalui Isra’ Mi’raj

Read Time:1 Minute, 50 Second


Isra’ Mi’raj merupakan peristiwa yang menjadi awal perintah mengerjakan salat bagi seluruh umat Islam. Perstiwa yang dialami Nabi Muhammad SAW ini selalu diperingati pada 27 Rajab. Isra’ Mi’raj sendiri adalah perjalanan Nabi dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa kemudian dilanjutkan dari Masjidil Aqsa ke Sidhartul Muntaha.
Momentum Isra’ Mi’raj ini kemudian diperingati melalui Tabligh Akbar oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Himpunan Qari-Qari’ah (HIQMA) dan UKM Pramuka. Acara ini dihadiri oleh pencermah kondang Habib Bahar bin Ali bin Smith, pimpinan Majelis Pembela Rasulullah dan Pengasuh Ponpes Tajul Alawiyyin- Kemang, Bogor. Acara diadakan di Masjid Al-Jami’ah Student Center Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Kamis (4/5).
 Dalam ceramah yang disampaikannya, Habib Bahar menyinggung kondisi umat Islam sekarang yang suka melalaikan Salat sehingga esensi dari salat itu hilang. “Kalian sebagai mahasiswa layaknya matahari yang bisa menyinari semua orang, mahasiswa harus bisa menjaga hakikat salat yaitu salat tepat waktu dan dilakukan secara berjama’ah,” ujarnya, Kamis (4/5).
 Acara ini sendiri terselenggara berkat kerjasama antara HIQMA dan Pramuka. Menurut Ketua Pelaksana Sari Sarmilah, acara ini terlaksan berkat program kerja dua UKM. Acara ini juga terselenggara sebagai bukti rasa kekeluargaan antar UKM saling bahu-membahu membantu sesama. Mengenai tema yang diangkat kali ini Sari ingin menunjukkan bahwa pada setiap ibadah terdapat esensi yang harus diketahui. “Salat bagi Muslim sendiri bukan hanya dilakukan untuk melepas kewajiban tetapi dengan salat kita harus bisa mengambil makna dari setiap bacaan yang kita baca,” tuturnya, Kamis (4/5).
Acara yang diselenggarakan setelah salat Ashar ini mendapat respon yang cukup baik dari berbagai kalangan, bukan hanya para mahasiswa tetapi banyak majelis-majelis ta’lim yang turut memberikan apresiasinya terhadap acara ini seperti yang dijelaskan oleh Ketua Pelaksana,Sari Sarmilah.
Selain acara diisi oleh tausyiah oleh Habib Bahar bin Ali bin Smith, acara juga dimeriahkan dengan Shalawat dari HIQMA serta Nasyid dari Pramuka, kemudian acara dilanjutkan dengan membaca ayat suci Al-Qur’an secara bersama-sama.

Menurut Dzulkarnaen, peserta sekaligus Ketua Umum HIQMA mengatakan bahwa acara kali ini patut diapresiasi. “Kejadian Isra’ Mi’raj sebagai refleksi dari berdirinya pondasi umat Islam yaitu Salat, maka dengan memperbaiki salat kita maka akan berimbas kepada akhlak yang baik pula,” ujarnya (4/5).


CMH

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Membidik Maraknya Kasus Kejahatan
Next post Generasi Rabbani, Kartini Masa Kini