Read Time:2 Minute, 15 Second
Patung seniman RJ. Katamsi berwarna coklat keemasan yang berukuran lebih dari dua kali tinggi manusia berdiri tegap menampilkan wajah serius. Kemudian patung kecil berwarna merah terlihat sedang berjalan dengan patung hewan di sampingnya. Adapula, patung wanita berwarna biru yang memegang tas belanja. Terakhir, patung anak laki-laki berwarna hijau yang menendang bola berada di depannya.
Keempat patung terpampang menyambut pengunjung di luar gedung Galeri Nasional Indonesia. Patung warna-warni tersebut menyilaukan pandangan diterpa sinar matahari, Senin siang itu (18/9). Pameran Trienal Seni Patung Indonesia dengan tema Skala ini menampilkan 46 perupa dari seluruh Indonesia.
Lebih masuk ke dalam ruang pameran, di sisi kiri pintu masuk Gedung A terlihat seorang wanita sibuk swafoto berlatar belakang patung karya seniman Eko Nugroho. Ada yang berbeda dengan kaya Eko berjudul Demokrasi?” ini, yaitu terdiri dari beberapa patung sarat arti. Patung pertama berbentuk hewan berkepala tiga wajah manusia, persis di sampingnya ada patung manusia yang memikul papan nama di tangan kanan.
Sebelahnya persis terdapat patung manusia berkepala gedung parlemen yang duduk di atas bola, terakhir patung yang terbesar berbentuk prajurit berkepala robot dengan tangan kepiting siap mencapit. Patung-patung ini terbuat dari bahan serat kaca, dan besi serta tambahan bahan kayu. Patung yang dipamerkan kebanyakan terbuat dari besi, seng, las, serta kayu.
Bukan hanya itu, patung lainnya menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti karet ban, alumunium, bambu, bahan nilon hingga kancing baju menjadi pilihan para seniman dalam membuat karya seni patung. Banyak hal yang tidak terpikirkan, seperti patung dari karet ban bisa menjadi patung naga ini, ungkap salah satu pengunjung pameran, Citra Pradipta, Senin (18/9). Tak lupa pilihan warna patung pun yang beragam tidak melulu dominasi warna gelap menjadikan pameran ini terlihat lebih hidup tidak kaku.
Memasuki gedung A, empat buah patung berjejer menarik pandangan mata. Patung berbentuk rangkaian daun tinggi menjulang kemudian membentuk bukit bernama The Body Line in the Body”. Terlihat menarik ketika Patung bernama Putiaso” yang tampak seperti bongkahan hati besar dengan hiasan pita merah di tengahnya. Dua patung lainnya terbuat dari batu berukuran 60 cm dan 70 cm dengan nama yang sama yaitu Let Your Boat of the Life be Light.
Lanjut menyusuri ruangan menuju ruang tengah, terdapat patung bernama “Pengembala Negeri karya Wilman Masyur. Sesuai dengan nama patung, seniman ini menggambarkan sosok Patung Presiden Republik Indonesia Joko Widodo berada di antara domba-domba dengan tangan kiri memegang tongkat. Persis seperti kegiatan menggembalakan hewan walaupun maksud sesungguhnya ialah pemimpin yang mengatur rakyat Indonesia.
Pameran seni patung ini menjadi referensi bagi pengunjung untuk berwisata akhir pekan. Sekaligus menginformasikan bahwa Indonesia memiliki seniman-seniman patung terkenal yang karyanya sudah mendunia. Di luar negeri seniman-seniman Indonesia sangat dihargai dan dihormati karyanya. terang Koordinator Lapangan, Rahendra, Senin (18/9).
NA
Average Rating