Mahasiswa Daerah Bersatu Bangun Solidaritas

Mahasiswa Daerah Bersatu Bangun Solidaritas

Read Time:3 Minute, 7 Second
Mahasiswa Daerah Bersatu Bangun Solidaritas

Organisasi Primordial di kampus berperan  mempererat hubungan antar mahasiswa dari daerah yang sama. Selain itu, mereka berupaya menjaga kearifan lokal dari daerah masing-masing.


Organisasi primordial di lingkungan kampus berperan sebagai wadah solidaritas bagi mahasiswa dari daerah yang sama. Organisasi itu membantu mereka beradaptasi dengan lingkungan baru, sekaligus memperkenalkan budaya lokal melalui berbagai kegiatan seni dan sosial. Masing-masing organisasi primordial yang ada di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki kegiatan yang memperkuat jaringan sosial antar mahasiswa. 

Ketua Umum Keluarga Mahasiswa Minangkabau (KMM) Ciputat, Intan Fajri menjelaskan, organisasi daerahnya bukan khusus Sumatera Barat saja, namun mereka mengumpulkan mahasiswa yang memiliki darah Minangkabau. Walaupun berasal dari latar belakang atau etnis berbeda, namun mahasiswa dapat berkumpul dalam satu forum dan juga satu ide yang sama, baik dari segi akademik maupun nonakademik. “Rata-rata mahasiswa punya schedule, tujuan disiplin yang hampir sama, dan juga gaya kuliah yang sama,” jelas Fajri, Minggu (8/12).

Fajri mengungkapkan, salah satu hal yang mempermudah hubungan antar mahasiswa adalah moral. Bisa diukur bahwa masing-masing daerah punya standar moral ataupun bentuk sopan santun yang berbeda dan juga gaya bahasa berbeda. “Hal ini yang menjadi latar belakang mahasiswa dapat berkumpul dalam satu forum,” ungkapannya. 

Fajri juga menambahkan, KKM Ciputat masih kental dengan adat dan tradisi. Bentuk dari mempromosikan budaya lokal di lingkungan kampus yaitu sering melakukan latihan-latihan kesenian atau sanggar untuk para anggota. Tidak hanya sekedar latihan, mereka juga mempromosikan budaya daerah dengan cara ikut tampil dan mengisi acara mulai dari pembukaan acara atau festival-festival lain. “Kita menampilkan tari, musik, budaya-budaya daerah lainnya,” tambah Fajri. 

Berbeda dengan itu, Bendahara Umum Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Kuningan (IPPMK) Jakarta Depok Tangerang Bekasi (Jadetabek), Rahmat Subagja menuturkan, organisasinya rutin mengadakan kajian,  pelatihan bakat minat di bidang olahraga atau kajian-kajian tentang topik yang sedang hangat. IPPMK Jadetabek pun memiliki program unggulan yaitu Aksi Mengabdi Penuh Dedikasi (ADISI). “ADISI ini adalah kegiatan bakti sosial yang mirip seperti Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kegiatan ini merupakan proker yang rutin diadakan tiap tahunnya,” tambah Rahmat.

Rahmat melanjutkan, baru di tahun kemarin IPPMK Jadetabek pun mengadakan Festival Budaya (Fesbud). Fesbud ini sama seperti ADISI yaitu kegiatan bakti sosial yang diadakan pada sekolah-sekolah di daerah Kuningan. Fesbud ini merupakan pengenalan budaya daerah untuk siswa yang ada di daerah Kuningan. “Namun di sini kita lebih berfokus pada pengenalan bahasa lokal (bahasa sunda). Kita juga mengadakan perlombaan seperti cipta puisi, pembacaan puisi, dan juga seni tari,” lanjut Rahmat.

Rahmat juga mengatakan, tidak sedikit teman-teman menganggap organisasi primordial itu rumah. Mereka bisa bercengkrama, bersenda gurau dengan bahasa dan budaya yang sama. Ketika mahasiswa datang ke Jakarta dengan bahasa yang berbeda, organisasi primordial bisa menjadi wadah bagi mereka untuk mempertahankan budaya sekaligus bahasa daerahnya. “Teman-teman juga terkadang merasa kurang masuk juga dengan bahasa yang ada di Jakarta. Tetapi organisasi primordial ini bisa menjadi wadah bagi teman-teman, agar bisa menggunakan bahasa daerahnya,” katanya. 

Pakar Sosiologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ulfa Fajriani menjelaskan, peran organisasi primordial cukup berguna bagi maba. Salah satunya adalah memberikan pengetahuan tentang lingkungan kampus. Selain itu, organisasi primordial juga berperan agar anggotanya mampu beradaptasi serta berinteraksi dengan mahasiswa dari daerah lain. “Hal tersebut dilakukan dengan memperkenalkan kepada anggotanya tentang berbagai simbol yang berbeda dari organisasi daerah lainnya. Seperti bahasa, gaya bicara, sikap, dan perilaku,” jelas Ulfa, Jum’at (6/12).

Ulfa juga menambahkan, organisasi primordial berfungsi sebagai sarana untuk mempertahankan identitas budaya anggotanya. Hal tersebut didasarkan atas pendapat bahwa teman dari suku asal lebih memiliki ikatan yang erat. Organisasi primordial merupakan kelompok yang didasari oleh semangat kedaerahan atau primordialisme, dengan sifat simpatik masing-masing anggota. “Sifat in-group mereka terhadap organisasi primordialnya sangat kuat. Sehingga mereka berusaha untuk mempertahankan budaya dan kearifan lokalnya,” tambahnya.

Reporter: NF

Editor: Shaumi Diah Chairani

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Suara Warga Menentang Penggusuran Previous post Suara Warga Menentang Penggusuran
Jalan Panjang, Semangat Tak Hilang Next post Jalan Panjang, Semangat Tak Hilang