Peringati hari jadi yang ke-40, LPM Institut laksanakan acara untuk mempererat silaturahmi antar generasi.
Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Institut menyelenggarakan perayaan Dies Natalis ke-40 bertema “Empat Puluh Tahun Berkarya, Melampaui Batas Kata”. Acara tersebut berlangsung di di Aula Student Center Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Selasa (24/12).
Tercatat pada 1984, LPM Institut mengeluarkan karya-karya cetaknya berupa koran. Maka dari itu, para pendahulu mencatatnya sebagai tahun kelahiran LPM Institut meski dari informasi yang beredar, penerbitan Institut telah berjalan sebelum tahun tersebut. Empat dekade berlalu, LPM Institut konsisten mengeluarkan pemberitaan melalui berbagai platform dan media sosial.
Dies Natalis LPM Institut ke-40 dihadiri oleh Bakal Calon Anggota (Bacang), pengurus anggota, dan alumni LPM Institut, serta perwakilan mahasiswa Unit kegiatan Mahasiswa (UKM). Acara dimulai dengan sambutan, selanjutnya sesi dialog bersama alumni, seremonial pemotongan tumpeng lalu ditutup dengan penampilan musik serta makan bersama.
Pemimpin Umum LPM Institut, Ibrahim Haikal Putra Abadi menyampaikan rasa syukurnya atas perayaan Sedikit maupun banyak undangan yang hadir pada hari itu, menurutnya, tidak mempengaruhi kekhidmatan acara. “Dalam forum ini, kita bisa saling berbagi pengalaman lintas generasi, khususnya bagi calon anggota LPM Institut,” ungkapnya, Selasa (24/12).
Pemimpin Umum LPM Institut periode 2014, Ibil Slamet Widodo—kerap dipanggil Dodo menuturkan, setiap zaman memiliki gaya dan tantangannya masing-masing. Beragam ancaman akan menanti ketika LPM Institut mengkritik kebijakan di UIN Jakarta. Maka dari itu, dampak dari sebuah karya harus dipikirkan matang-matang.
“Produk yang ditulis itu harus melalui mekanisme yang benar, jadi pelajaran jurnalistik yang didapat harus diamalkan dengan benar,” ungkapnya, Selasa (24/12).
Meski begitu, Dodo berpesan agar para penerus LPM Institut selalu semangat berproses serta mengikuti rangkaian pembelajaran di pers mahasiswa UIN Jakarta tersebut. “Nikmati perjalanan di sini dengan bahagia, gembira,” pesannya, Selasa (24/12).
Pemimpin Litbang LPM Institut periode 2011, Hilman Fauzi menyarankan pengurus, anggota maupun bacang LPM Institut untuk mencari peluang karir, khususnya pada sektor pendidikan. “Dengan menggunakan pengalaman kalian di LPM Institut, kalian bisa mendapatkan bantuan kuliah hingga keluar negeri. Saya kira potensinya sangat besar, ya,” tuturnya, Selasa (24/12).
Hilman memberikan nasihat untuk mencari peluang sebanyak mungkin. Dirinya menambahkan, media sosial dapat menjadi wadah reporter LPM Institut untuk peka terhadap isu yang sensitif. “Bagaimana kita berkarya, begitulah cara kita membesarkan LPM Institut,” sebutnya.
Sesi dialog bersama alumni berlanjut dengan prosesi pemotongan tumpeng yang dilakukan oleh Ketua Umum LPM Institut Ibrahim Haikal Putra Abadi bersama alumni M. S. Wibowo. Beralih dari pemotongan tumpeng, seluruh tamu undangan menyantap makanan yang telah disediakan. Acara ditutup dengan penampilan musik dari Pojok Seni Tarbiyah (Postar), Komunitas Musik Mahasiswa (KMM) Ruang Inspirasi Atas Kegelisahan (Riak), serta alumni LPM Institut.
Reporter: Hailen Ummul Choiriah
Editor: Shaumi Diah Chairani