ND & SR
Read Time:2 Minute, 7 Second
Pelaksanaan hari pertama Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menuai kericuhan. Ketidaksesuaian susunan acara menjadi pemicu kekacauan di ajang pengenalan kampus yang berlokasi di Lapangan Upacara UIN Jakarta, Senin (27/8).
Perubahan awal terlihat dari ditiadakannya materi terkait Academic Information System (AIS) dan Pusat Teknologi Informasi dan Pangkal Data (Pustipanda). “Saya sudah arahkan ke dekan dan wakil dekan agar materi AIS dan Pustipanda disampaikan di semua fakultas,” tutur Zaenal Arifin selaku Kepala Biro Administrasi Akademik Kemahasiwaan dan Kerjasama, Selasa (28/8).
Susunan acara yang berbeda disebabkan karena perubahan penampilan demo Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Semula demo UKM dijadwalkan pukul 14.00 WIB lalu dipindahkan menjadi pukul 10.00 WIB. Demo UKM menghabiskan waktu tiga jam hingga pukul 13.00 WIB.
Berdasarkan pantauan reporter Institut, pelaksanaan hari pertama PBAK 2018 di luar kendali. Hingga pukul 13.45 WIB, masih ada dua UKM yang belum tampil yaitu Resimen mahasiswa (Menwa) dan Kelompok Mahasiswa Lingkungan Hidup Kemahasiswaan Kembara Insani Ibnu Batutah (KMPLHK Ranita). Ketika UKM Menwa tampil pada pukul 13.35 WIB keadaan masa sudah ricuh.
Kericuhan terjadi karena mahasiswa baru (maba) terlalu lama di lapangan dalam kondisi lapar dan kepanasan. Di saat Menwa akan tampil, Maba Fakultas Dirasat Islamiyah sudah mulai keluar dari lapangan yang kemudian diikuti oleh Maba Fakultas Ushuluddin. Disusul Maba Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan lalu Maba Fakultas Ilmu Sosial dan Politik bersorak sambil menyuarakan yel-yel minta pulang.
Menanggapi hal ini, Ketua Panitia PBAK 2018 Imam Li Dzikri mengungkapkan perubahan susunan acara terjadi karena permintaan dari pihak kampus. Dzikri menyebutkan, pihak kampus meminta panitia PBAK mengubah susunan acara agar mahasiswa baru tidak terlalu lama. Padahal sesuai susunan acara yang ada, setelah Demo UKM masih ada penyampaian seputar dewan eksekutif dan senat mahasiswa. Namun jadwal itu dibatalkan karena masa tidak kondusif. “Tidak ada mobilisasi dari pihak kampus,” ungkapnya.
Ketua Demo UKM 2018 Cut Fitria menyayangkan susunan acara yang berantakan. Padahal, Dewan Eksekutif-Universitas selaku panitia inti sudah meyakinkan Demo UKM di Lapangan UIN Jakarta akan kondusif. “Panitia PBAK 2018 sangat plinplan,” ungkapnya, Selasa (28/8).
Annisa Putri selaku Maba Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi mengeluh akan perubahan hari pertama susunan acara PBAK. Ia merasa bosan dan resah. “Berjam-jam di lapangan membuat maba kalang kabut,” ujarnya, Senin (27/8).
Senada dengan Annisa, Maba Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ar-rohman Saifullah mengeluh tentang keterlambatan waktu salat dan istirahat makan. “Maba tidak betah karena belum salat dan makan. Padahal kan universitas Islam, harusnya menentukan secara pasti waktu salat,” ujarnya, Senin (27/8).
Average Rating