Pengusaha Muda Berjiwa Sosial

Pengusaha Muda Berjiwa Sosial

Read Time:1 Minute, 40 Second

Pengusaha Muda Berjiwa Sosial
Era four point zero diisi dengan banyak kecanggihan teknologi. Dengan kecanggihan tersebut, manusia mendapat cara termudah untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Termasuk pula urusan-urusan seperti bisnis yang kerap dilakukan secara online—tak dapat dipungkiri adanya. Produsen maupun konsumen bisnis onlinemencakup dari kalangan manapun. Mulai dari barang hingga makanan mereka perjualbelikan. Peran media sosial serta platformbelanja online pun berpengaruh besar pada proses perdagangan ini. 
Rabu (13/11), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta mengadakan lokakarya yang bertajuk Sociopreneur Era Milenials:Cara Kita Cinta Indonesia. Gelar wicara tersebut dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai mahasiswa hingga ibu rumah tangga. Hal yang dikupas mencakup cara menjalankan bisnis dengan baik, benar, dan berkah.
Dalam  menyelenggaran acara ini, HMJ PMI bekerja sama dengan beberapa lembaga sosial seperti Badan Wakaf Al-Quran (BWA) dan Wakaf Orang Indonesia (WOI). Dengan membayar tiket masuk sebesar Rp20 ribu, peserta mendapat materi yang disampaikan oleh Chief Executive Officer (CEO) BWA Heru Binawan, CEO WOI Esa Kurnia, dan Kepala Jurusan PMI Muhtadi.
Peserta seminar dibatasi hanya sampai lima puluh orang karena nantinya mereka akan diimbau sekitar tiga bulan sekali untuk melaporkan bisnis yang dijalankan. Menurut salah seorang peserta—Hernanda Salma, ia tertarik untuk belajar menjadi pengusaha yang baik di masyarakat. “Pematerinya pun hebat-hebat,” ujar perempuan yang kerap disapa Salma tersebut, Rabu (13/11).
Setelah acara lokakarya terlaksana, rangkaian acara dilanjutkan dengan bakti sosial pada  Jumat—Selasa (15—19/11) di Desa Purasari, Leuwiliang, Bogor.  Dalam kegiatan tersebut, penyelenggara mengajarkan anak-anak sampai orang dewasa yang ingin belajar Alquran. Program tersebut juga didukung oleh BWA dengan sumbangan Alquran. Selain itu, ada bazar, taman baca, tablig akbar, pelatihan ekonomi kreatif, dan berbagai macam lainnya. 
Ketua Pelaksana Sociopreneur Amanda Fadisilviana Putri mengatakan, program bakti sosial ini juga mencakup pembangunan Taman Pendidikan Alquran—bekerja sama dengan BWA dan Garuda Food untuk memberikan konsumsi pada warga setempat. “Agar kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan niat baik serta manfaatnya tersampaikan,’’ tutur Amanda, Rabu (13/11).
NQ

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Emka, dari Wartawan hingga Novelis Previous post Emka, dari Wartawan hingga Novelis
Darurat Afektivitas Nalar Masyarakat Indonesia Next post Darurat Afektivitas Nalar Masyarakat Indonesia