Quraish menekankan tidak semua persoalan dapat dijangkau atau diselesaikan oleh akal maupun sains modern. Berdasarkan Al-Qur’an dan Sunah, Quraish hendak menegaskan penafsiran yang masih tampak kabur tentang berbagai peristiwa pada hari kebangkitan.
Judul Buku: Kebangkitan Surga, Neraka, dan Bidadari
Penulis: Muhammad Quraish Shihab
Penerbit: Lentera Hati
Tahun Terbit: 2022
Cetakan: Pertama
Jumlah Halaman: 188 halaman
Buku yang berjudul “Kebangkitan Surga, Neraka dan Bidadari” menceritakan tentang hari kebangkitan, perumpamaan hari akhir dan at-Tawahhum—ganjaran di hari kebangkitan. Buku ini ditulis oleh Tokoh Agama Indonesia bernama Muhammad Quraish Shihab.
Quraish sapaannya, berusaha mengingatkan kepada pembaca bahwa surga dan neraka bisa dipahami berdasarkan sumber ajaran Islam Al-Qur’an dan sunah serta kesahihan hadis. Tujuannya semata-mata untuk mengingatkan manusia akan kedahsyatan serta kenikmatan surga dan kengerian serta kepedihan neraka. Buku ini juga menegaskan kenikmatan dan kengerian surga dan neraka dalam Al-Qur’an dan sunah hanya perumpamaan.
Isi buku ini juga terdapat sedikit gambaran menyangkut seks, seperti khayalan bertemu bidadari oleh sufi besar Harist al-Muhasibi. Tetapi Quraish menggambarkan dalam batas yang wajar, ia hanya ingin menyampaikan bahwa apapun yang diinginkan oleh penghuni surga dapat ditemukan di surga Allah.
Dalam bukunya, Ia juga menuliskan istri yang banyak, bidadari yang mempesona di surga bisa jadi tidak menjadi prioritas kesenangan bagi lelaki, dan itu hanyalah perumpamaan. Begitupun mengapa perempuan tidak diberi bidadara di surga. Ia menjelaskan, seandainya mereka berkeinginan, tidak mustahil mereka pun akan mendapatkannya.
Buku ini mengupas materinya dengan lugas dan kritis yang disertai dengan dalil-dalil sebagai pendukung tulisannya. Tak hanya itu, isi kandungannya pula memberikan sudut pandang yang mudah dipahami pembaca, sehingga penulis berhasil menyampaikan isi ceramahnya. Penjelasan yang sederhana pun membantu pembaca mudah memahami apa yang ingin disampaikan oleh penulis.
Terlepas dari itu, padanan kata di buku yang berjudul “Kebangkitan Surga, Neraka dan Bidadari” kurang rapi dan penggunaan bahasa yang terlampau tinggi. Di tiap lembar halamannya pun hanya berisi tulisan saja, hal ini membuat pembaca kurang tertarik dengan penyajiannya. Oleh karena itu dibutuhkan pembaca yang komprehensif untuk memahami isi buku tersebut.
Reporter: PA
Editor: Ken Devina