Jejak Langkah Kaki Sang Pelukis

Read Time:1 Minute, 39 Second

 

Beberapa pengunjung sedang melihat lukisan di pameran Galeri Cipta III Taman Ismail Marzuki, Senin (8/7)

Jakarta, INSTITUT- Sosok berfigur Buddha sedang bersemedi di tengah lingkaran Yin dan Yang terlukis di atas kanvas berukuran 150 cm x 100 cm. Di sekeliling lingkaran Yin dan Yang terdapat 32 simbol manusia dengan berbagai macam gaya bentuk yoga. Lukisan yang berjudul “Mencari Keseimbangan” itu terpajang di dinding ruangan Galeri Cipta III di Taman Ismail Marzuki, Senin (8/7).
Dalam lukisan tersebut, Idris Brandy sebagai pelukisnya ingin menceritakan tentang usaha manusia yang terus mencari keseimbangan dalam dirinya sendiri, tanpa menyadari bahwa lingkungan lah yang harus ia imbangi. Pameran tunggal perdana yang bertema “Footages” ini sebagai bentuk jejak awal perjalanan kesenirupaan Idris dari awal hingga saat ini. 
Pria kelahiran 1 Februari 1980 ini banyak memunculkan simbol manusia menampilkan 29 karya lukisnya. Kurator lukisan, Merwan Yusuf mengatakan, setiap karya lukisan Idris banyak berpegang pada tataran filosofis, seakan ia mempertanyakan arti kehidupan manusia dan hubungan antara pribadi manusia satu dengan manusia lainnya.
Misalnya, dalam lukisan yang berjudul “Bebaskan Kebebasan” menggambarkan sesosok manusia berwarna ungu terbungkus seperti kepompong, dan banyak manusia lain yang mengitari kepompong tersebut. Merwan menjelaskan, lukisan itu sebagai manifestasidari usaha manusia yang selalu mencari arti kebebasan dalam hidup, tetapi sebenarnya kebebasan itu terbungkus oleh nilai etika dan peraturan hukum.
Lalu, lukisan berjudul “Bayi Merah Putih” bercerita tentang seorang bayi baru yang lahir harus siap berkompetisi dengan manusia lainnya. Lalu, dengan semangat nasionalisme, ia harus berkompetisi pada tatanan global dengan bangsa lain. Hal itu tergambar dengan seorang bayi berkulit putih yang berada di alam lingkaran berwarna merah.
Pada lukisan “Bergantung Pada Waktu” menggambarkan delapan sosok sedang berlomba menaiki tangga yang terbuat dari tali menuju sebuah jam berukuran besar yang berbentuk bulat. 
Sembari berfoto dengan salah satu lukisan, salah satu pengunjung, Indra Kurniawan mengatakan, ia terkesan saat melihat lukisan karya Idris. “Lukisannya bagus, unik, penggunaan warna di lukisan juga kuat. Makna filosofisnya juga kuat, seperti lukisan manusia di dalam botol,” paparnya sumringah. (Anastasia Tovita)

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post CMS Alternatif Diskusi Musik
Next post DURANGPO Lupa “Endonesa”