Read Time:2 Minute, 42 Second
Judul buku : Indonesia Tidak Pernah Dijajah
Penulis : Batara R. Hutagalung
Penerbit : Matapadi Presindo
Terbit : Desember 2017
Jumlah hal. : 258 halaman
ISBN : 978-602-1634-25-7
Setiap tanggal 17 Agustus seluruh masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke merayakan hari ulang tahun Indonesia. Berbagai acara, lomba, karnaval dan kegiatan lain dilakukan untuk memeriahkan hari kelahiran Negara Indonesia ini. Hal ini juga diakui sebagai hari kemerdekaan Negara Indonesia. Perayaan ini seolah-olah sudah mendarah daging oleh bangsa Indonesia itu sendiri.
Padahal tidak semua masyarakat Indonesia mengetahui proses sejarah kemerdekaan, yang diketahui hanyalah hasil kemerdekaan yang dinobatkan 17 Agustus 1945 itu saja. Dalam buku Indonesia Tidak Pernah Dijajah karya Batara R. Hutagalung ini mengulas proses di balik kemerdekaan yang diakui oleh bangsa Indonesia selama 72 tahun ini. Banyak fakta mengatakan bahwa Indonesia tidak pernah dijajah.
Salah satu faktanya Belanda masih tidak mengakui secara de jure kemerdekaan Republik Indonesia berdasarkan Proklamasi 17 Agustus 1945. Belanda hanya menyetujui sepenuh hati “pemindahan kekuasaan” lewat Konferensi Meja Bundar penghujung 1949. Walaupun menurut Konvensi Montevideo 1933, tidak diperlukan pengakuan formal terhadap sebuah proklamasi kemerdekaan, namun ada implikasi yang besar dalam masalah ini.
Dengan tidak mengakui Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, maka dua kali agresi militer yang dilancarkan Kerajaan Belanda tahun 1947 dan 1948 bagi Belanda hanyalah aksi polisionial. Para pejuang kemerdekaan dianggap penjahat dan kelompok kriminal yang penyelesaiannya merupakan masalah dalam negeri Kerajaan Belanda di daerah koloninya Hindia Belanda.
Merujuk pengertian formal negara, ada fakta menarik yang harus kita ketahui mengenai sejarah. Batara merintis suatu paradigma baru dalam Sejarah Nasional Indonesia, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia belum pernah dijajah. Akan tetapi, yang pernah dijajah demikian lama adalah kerajaan-kerajaan lokal, besar, dan kecil yang telah lama ada sebelumnya.
Ketika banyak ungkapan-ungkapan tentang pelurusan sejarah, dalam buku ini seorang sejarawan senior Taufik Abdullah mengatakan bahwa tidak ada yang namanya pelurusan sejarah. Sebab membaca sejarah adalah membaca hasil penafsiran terhadap suatu rangkaian kejadian masa lalu dari seorang penulis. Kita tidak bisa menyaksikan kejadian yang berlangsung, tetapi kita bisa membedakan mengapa suatu peristiwa terjadi.
Maka dari itu pengetahuan mengenai sejarah nasional dan internasional menjadi sangat penting, karena dapat memantapkan dan memperkokoh jiwa nasionalisme untuk membela negara. Akan tetapi, sejarah Indonesia mengalami pengaburan penulisan selama ratusan tahun oleh para penjajah. Fakta ini juga yang paling menguatkan buku ini mengapa Batara berani mengungkapkan kalau Indonesia tidak pernah dijajah.
Demikian sedikit ulasan buku Indonesia Tidak Pernah Dijajah.Buku ini hadir untuk memperkuat pemahaman bangsa Indonesia mengenai fakta yang sebenarnya terjadi. Batara menyuarakan secara kritis sejarah bangsa Indonesia dan menghidupkan kembali sukma nasionalisme yang mulai pudar di kalangan anak bangsa dewasa ini. Dia juga membeberkan fakta-fakta sejarah kolonial Belanda di Indonesia yang terkesan didiamkan selama ini.
Tulisan fakta-fakta yang disajikan dalam bab tersendiri mempermudah pembaca dalam memahami fakta sejarah yang disampaikan Batara. Kalimatnya yang sedikit baku membuat pembaca merasa sedang membaca buku pembelajaran. Namun, buku ini sangat dianjurkan kepada khalayak yang ingin mendalami proses dan fakta sejarah mengenai kemerdekaan Indonesia.
RH
Happy
0
0 %
Sad
0
0 %
Excited
0
0 %
Sleepy
0
0 %
Angry
0
0 %
Surprise
0
0 %
Average Rating