Read Time:1 Minute, 22 Second
Perkembangan teknologi digital terus berjalan dari masa ke masa. Segala aspek kehidupan masyarakat bergantung pada media tersebut, tak terkecuali dalam bidang dakwah. Semakin hari, orang-orang semakin berlomba memanfaatkan media digital untuk berdakwah. Hal ini ditandai dengan menjamurnya situs-situs media dakwah. Kesempatan tersebut pun tak luput digunakan oleh Husein Ja’far Al-Hadar yang mengembangkan dakwahnya di ranah media sosial.
Berawal dari membuat channel Youtube “Jeda Nulis”, pria yang sedang mengambil magister Tafsir di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah ini menyampaikan berbagai opininya terkait ke-Islaman di kanal Youtube-nya. Menurutnya, fenomena hijrah di masyarakat Indonesia terus meningkat. “Dengan begitu, saya turut andil memberi pandangannya terhadap Islam terutama untuk generasi milenial,” ungkap Husein.
Konten-konten Youtube-nya kian hari makin diminati masyarakat. Subscriber-nya telah mencapai angka 94,8 ribu. Hal itu terjadi sebab banyak tokoh publik yang ingin belajar Islam dari pria kelahiran 1988 tersebut. Namun, perjalanan dakwahnya tak selalu mulus. Husein mengaku dirinya masih gagap akan teknologi. Dengan begitu, ia sering dilanda kebingungan ketika ingin membuat sebuah konten.
Pria kelahiran Bondowoso, Jawa Timur ini lebih sering membahas tentang tasawuf dalam dakwahnya. Menurutnya, tasawuf adalah pondasi dari agama Islam dan solusi bagi Islam yang moderat dan damai. Hobi Husein dalam menulis membuatnya menyebarkan dakwah melalui sebuah konten sehingga dapat dinikmati orang dengan santai. Tulisan-tulisan Husein juga sering dimuat dalam surat kabar media nasional, seperti Koran Kompas dan Koran Tempo.
Di tengah kesibukannya dalam menyelesaikan tesis, Husein tetap aktif berkarya. kecintaannya terhadap buku juga membuat pria berkepala tiga ini membuka bisnis jual beli buku. Menariknya, buku-buku yang ia jual di akun Instagram @WarungSejarahRI adalah buku-buku lawas.
Amrullah
Average Rating