Pemilihan Mahasiswa (Pemilwa) menjadi agenda rutin yang dilaksanakan setiap kampus di negeri ini, tak terkecuali Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Hal ini menjadi ajang pembelajaran panggung demokrasi, khususnya bagi mahasiswa yang tertarik dalam dunia politik.
Namun yang berbeda pada Pemilwa tahun ini adalah pelaksanaannya dilakukan secara daring. Penyelenggaraan Pemilwa di tengah pandemi ini merupakan sebuah perwujudan baru dalam sejarah kontestasi politik mahasiswa. Karena untuk pertama kalinya seluruh rangkaianPemilwa dilaksanakan secara online walau di tahun sebelumnya, pengambilan suara juga pernah dilakukan secara daring.
Berdasarkan notulensi hasil rapat Komisi Pemilihan Mahasiswa (KPM) dalam rangka persiapan pelaksanaan Pemilwa 2020. Setelah dilakukannya perubahan timeline Pemilwa, KPM menetapkan tanggal 30 November adalah pelaksanaan E-voting Pemilwa 2020.
Namun apakah Pemilwa tahun ini mendapat sambutan baik dari mahasiswa? Seberapa antusiasnya mahahasiwa ikut berpartisipasi dalam pemilihan ini. Maka dari itu, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Institut UIN Jakarta melakukan jajak pendapat untuk mengetahui semangat dan antusias mahasiswa dalam menyambut pesta demokrasi tahun ini. Jajak pendapat ini dilakukan mulai tanggal 17 hingga 22 November dengan jumlah responden sebanyak 146 orang.
Berdasarkan data yang sudah dikumpulkan, ternyata Pemilwa bukanlah sesuatu yang asing di telinga mahasiswa. Karena sejumlah 87,5% mahasiswa mengetahui apa itu Pemilwa. Walaupun sebanyak 12,5% sisanya tidak mengetahui atau belum kenal dengan kegiatan Pemilwa ini.
Dalam rangka sosialisasi Pemilwa sendiri, ternyata dari pilihan semua responden hanya 33,1% yang mengetahui adanyasosialisasi Pemilwa dari pihak kampus. Sedangkan sebanyak 42,1% menyatakan tidak ada sosialisasi, baik dari pihak universitas, fakultas, maupun program studi atau jurusan. Bahkan sejumlah 24,8% tidak mengetahui tentang hal itu.
Adapun para mahasiswa juga menilai kinerja Senat Mahasiswa (Sema) UIN Jakarta dalam mengemas Pemilwa tahun ini. Dari hasil survei yang kami kumpulkan hanya sekitar 22,9% responden yang menganggap kinerja Sema UIN Jakarta baik. Adapun sebanyak 32,6% menganggap kinerja Sema sudah cukup. Sedangkan persentase kinerja Sema kurang baik lebih tinggi jumlahnya dibanding kinerja Sema baik yakni sebesar 29,9% dan sebanyak 14,6% sisanya berpendapat lain.
Namun tampaknya Pemilwa tahun ini kurang mendapat antusias dari mahasiswa UIN Jakarta sendiri. Karena tingkat antusiasme mahasiswa terhadap Pemilwa 2020 tidak sampai 50%. Hanya sejumlah 36,6% yang menyambutnya dengan sangat antusias. Bahkan yang menganggap Pemilwa online tahun ini biasa saja persentasenya mendominasi, yaknisebanyak56,6%. Sedangkan 6,9% sisanya menyatakan tidak tertarik.
Average Rating