Wisata Hasil Gerakan Masyarakat

Wisata Hasil Gerakan Masyarakat

Read Time:2 Minute, 38 Second
Wisata Hasil Gerakan Masyarakat

Situ Rawa Gede merupakan salah satu tempat wisata air yang terletak di Kampung Bojong Menteng, Kota Bekasi. Wisata ini menawarkan sensasi liburan yang seru dengan pemandangan alam yang sangat menyejukkan. Selain itu, Situ Rawa Gede menyajikan spot-spot foto serta wahana air yang dapat dicoba oleh para pengunjung seperti perahu, sampan bambu, dan sepeda air.

Awalnya, tempat ini menjadi tempat resapan dan pembuangan air, keruh akibat banyaknya limbah. Kawasan sekitarnya pun kumuh tak terawat serta penuh oleh sampah. Menurut salah seorang Pengurus Wisata Situ Rawa Gede Anshori, limbah pabrik sangat mendominasi rawa ini hingga banyak ikan sapu-sapu saja mati. “Padahal, ikan sapu-sapu itu paling kuat di kawasan yang keruh,” kata Agus saat ditemui langsung, Minggu (22/10).

Suatu hal yang unik, Situ Rawa Gede berangkat dari kehawatiran pemuda setempat akan pencemaran yang terjadi di daerah tersebut. Mereka berkumpul sebagai Kelompok Pemuda Peduli Lingkungan (KPPL) dan berinisiatif memperbaiki ekosistem yang rusak. Menurut Agus yang juga tergabung pada KPPL tersebut, para pemuda awalnya merupakan anggota majelis taklim yang kemudian memiliki satu tujuan untuk memperbaiki lingkungan Situ Rawa Gede yang tercemar.

Dengan bermodal satu perahu dorong, KPPL membersihkan sampah dan limbah yang ada di kawasan danau. Namun, tak jarang warga setempat yang tertarik untuk menaiki perahu tersebut. Untuk itu, warga dikenakan tarif delapan botol air mineral bekas jika ingin menaikinya. Botol-botol bekas tersebut kemudian KPPL manfaatkan untuk menghias lingkungan sekitar rawa.

Kepedulian mereka tak hanya sampai di situ. KPPL juga mendirikan saung untuk berjaga di malam hari. “Takut masih banyak oknum tak bertanggung jawab membuang limbah ke sini lagi,” ungkap Agus. Pembenahan terus dilakukan sedikit demi sedikit untuk mempercantik kawasan danau. Taman-taman, perahu, dan anjungan pengunjung turut menambah estetika Situ Rawa Gede.

Selama tiga tahun berjalan sejak 2018, KPPL terus melakukan penataan sehingga kondisi danau seluas 7,3 hektar ini pun semakin bagus dengan aliran air yang berangsur membaik. Semakin banyak pula warga sekitar yang tertarik mengunjungi tempat tersebut. Kesan kumuh yang pernah melekat hilang, terganti oleh lingkungan yang asri. “Awalnya, kami tak memiliki maksud dan tujuan untuk menjadikan tempat ini sebagai destinasi wisata. Namun karena banyak warga dari dalam maupun luar kota yang berdatangan, kami pun membukanya untuk umum,” ujar Agus.

Kini, Situ Rawa Gede mulai ramai dikunjungi, khususnya ketika akhir pekan. Tak hanya berasal dari Kota Bekasi, banyak pula pengunjung yang berasal dari luar kota seperti Jakarta, Bogor, dan Bandung. Ialah Rifai, salah seorang pengunjung dari luar kota yang tampak datang pada Minggu (22/10). Menurutnya, destinasi wisata ini tak perlu merogoh kocek terlalu banyak. “Tempatnya juga sejuk, lumayan buat refreshing. Penasaran juga sama tempat ini,” imbuh Rifai, Minggu (22/10).

Situ Rawa Gede buka dari pukul 6 pagi hingga 6 sore. Pengunjung tak dipungut biaya tiket masuk, biaya parkir pun hanya lima ribu rupiah bagi yang membawa kendaraan. Sedangkan bagi yang ingin mencoba wahana air pengunjung dikenai biaya sepuluh ribu rupiah untuk orang dewasa dan lima ribu rupiah untuk anak-anak.

Kehadiran Situ Rawa Gede sebagai destinasi wisata juga membangun perekonomian warga sekitar. Banyak dari mereka yang mengelola Usaha Mikro Kecil Menengah seperti warung makan di area wisata. Selain itu, fasilitas musala serta toilet pun turut menambah rasa nyaman pengunjung yang datang.

AAR

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Belajar Kitab, Raih Prestasi Previous post Belajar Kitab, Raih Prestasi
Belajar-Mengajar untuk Yatim Next post Belajar-Mengajar untuk Yatim