Merawat Aksara Sunda

Merawat Aksara Sunda

Read Time:2 Minute, 40 Second

 

Merawat Aksara Sunda

Susilawati, kerap disapa Usi, telah mempelajari aksara sunda selama sebelas tahun. Kecintaannya terhadap aksara sunda mendorongnya  mendirikan Jatinangor Aksara Sunda (JAS), komunitas yang menjadi wadah edukasi bagi masyarakat yang ingin belajar aksara sunda di Jatinangor, Sumedang. Mulanya anggota JAS hanya berjumlah hitungan jari. Kini peminatnya telah merambah sampai ke luar kota.

Motivasinya mendirikan JAS, bermula saat dirinya selesai mengikuti acara dari sebuah komunitas di Karawang. Komunitas itu bernama Mikadeudeuh Aksara Sunda Karawang (Maskar). Dari sana, mulai terlintas tekad Usi untuk mendirikan komunitas serupa. Kala itu, Usi yang masih berstatus mahasiswa memandang Jatinangor sebagai tempat strategis karena di sana berjamur sejumlah universitas dengan latar belakang mahasiswa yang beragam.

Usi mengingat, sulitnya menarik orang lain untuk bergabung ke dalam komunitasnya. Meski begitu, Usi tidak patah semangat, pada awal mendirikan JAS, ia hanya mengajak teman-teman kuliah dan mahasiswa sekitar untuk bergabung kedalam JAS. Menurutnya, anak muda yang berminat mengikuti JAS masih terbilang sedikit. Ia pun memutuskan membuka JAS untuk umum. Alhasil, dari keputusannya itu, ia berhasil menarik minat lebih banyak orang untuk bergabung di komunitasnya. Saat itu, mayoritas anggotanya masih didominasi kalangan orang tua.

Kebanyakan orang, kata Usi, menilai Aksara Sunda sebagai hal kuno. Dalam dunia pendidikan, pelajaran bahasa Sunda hanya sebatas muatan lokal yang terkadang diabaikan dan tidak diajarkan di sekolah. Usi menyayangkan rendahnya keinginan anak muda untuk belajar bahasa daerah, khususnya bahasa Sunda. “Sekarang kita sering menemui, guru bahasa Sunda yang masih kebingungan atau bahkan sama sekali tidak tahu tentang aksara,” tutur Usi pada Sabtu (25/12).

Sejak mendirikan JAS pada 27 November 2017 lalu, Usi ingin mengenalkan kepada masyarakat bahwa belajar aksara sunda tidaklah sesulit yang dibayangkan. Dengan pendekatan kekinian, ia yakin, aksara sunda bisa mudah diterima dan dipelajari. Selain itu, Usi membuat permainan kartu aksara sunda sebagai upaya mewujudkan pembelajaran aksara sunda yang menyenangkan. ”Alhamdullilah, pada tahun 2019, kartu permainan aksara sunda ini telah memiliki hak cipta,” ujar Usi.

Sebelum masa pandemi Covid-19, kegiatan JAS diadakan secara langsung di sekretariat JAS yang berada di basemen masjid Kampus Al-Jabbar, Institut Teknologi Bandung (ITB). Agenda rutin JAS, kata Usi, diantaranya, Nganjang ka Sakola yang diperuntukan untuk para pelajar SD-SMA. Sedangkan pelatihan menulis aksara sunda dibuka untuk umum. “Tidak hanya di Jatinangor, kami pernah diundang untuk mengadakan pelatihan di luar kota,” jelasnya.

Usi melanjutkan, selama pandemi seluruh kegiatan JAS dilaksanakan secara virtual. Selain itu, di masa pandemi, JAS juga mengeluarkan program baru, Ngabahas Soal Basa Sunda (Ngabaso). Ngabaso menyediakan kursus kepada pelajar yang kesulitan menulis aksara sunda.“ Mayoritas peserta kegiatan memang para pelajar namun tidak sedikit para orang tua bahkan guru bahasa sunda sekalipun ikut bergabung untuk belajar bersama,” ujarnya.

Agenda rutin lainnya adalah Kumis, singkatan dari Kuis Dinten Kémis–Kuis Hari Kamis. Usi bahagia karena antusiasme dari para partisipan selalu di luar perkiraan, “Jumlah penjawab bisa mencapai seratus orang lebih”. Menurut Usi, di sisi untuk melestarikan budaya, motivasi para anggota JAS juga beragam: dari ajakan teman, dan keinginan belajar aksara Sunda.

Nurrohman, lelaki asal Palembang, awalnya tidak punya pengetahuan sama sekali soal bahasa Sunda. Namun, karena di tempat perantauannya dia dituntut BISA berbahasa Sunda, mau tidak mau ia harus mempelajarinya. “Bahasa Sunda itu menarik, belum lagi aksaranya, bisa disangka jimat untuk orang yang tidak tahu,” pungkas Nurrohman.


SH

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Segera Sahkan RUU TPKS Previous post Segera Sahkan RUU TPKS
Geliat Pedagang Meminta Keadilan Next post Geliat Pedagang Meminta Keadilan