CIMSA lokal UIN: Menyebarluaskan Wawasan Kesehatan

Read Time:2 Minute, 29 Second
Ingin berkontribusi dalam meningkatkan kualitas kesehatan orang banyak menjadi motivasi Madinatul Munawaroh untuk aktif dalam Center for Indoensian Medical Student (CIMSA) lokal Universitas Islam Negri (UIN) Jakarta. Ia menyadari, belum banyak yang ia bisa lakukan selama menjadi mahasiswa kedokteran.
Melalui CIMSA lokal UIN, terbuka jalan baginya, untuk berperan aktif dalam hal-hal positif dengan membantu orang banyak dalam bidang kesehatan.  Selaku Vice Loco For External Affair yang akan dilantik pada 1 Agustus, ia menjelaskan bahwa CIMSA merupakan organisasi nasional mahasiswa kedokteran yang bersifat independen, non-politik dan non-profit yang bergerak di bidang kesehatan.
CIMSA malaksanakan kegiatan berdasarkan aktivitas. “Projectnya yang kita lakukan merupakan isu yang lagi hot (panas) di masyarakat sekitar,” ucapnya (12/7). Selain itu CIMSA lokal UIN bertujuan untuk mewujudkan apa yang sedang difokuskan WHO dalam Milllennium Development Goals (MDGs) seperti pengentasan kemiskinan, kesehatan ibu hamil, HIV/AIDS, dan lainnya.
Di dalam ruang kelas gedung Fakultas Kedokteran dan Ilmu kesehatan (FKIK) lantai 5, Madina menceritakan, CIMSA lokal UIN dibentuk pada 2006 oleh beberapa mahasiswa pendidikan dokter angkatan pertama karena FKIK UIN berdiri pada 2005. Sebelum terbentuk menjadi CIMSA lokal UIN, mereka harus menjadi observer dengan menghadiri pertemuan CIMSA tingkat nasional.
Setelah 6 tahun berdiri, saat ini CIMSA lokal UIN mempunyai 5 Standing Committee (SCO) atau divisi dengan kegiatannya masing-masing. Seperti SCORA yang mempunyai aktifitas untuk meningkatkan kesehatan reproduksi dan HIV/AIDS, SCOPH bergerak di bidang kesehatan umum masyarakat, dan SCORP yang mempunyai aktivitas terkait masalah hak asasi manusia dan perdamaian.
“Terus ada SCOME, nah itu tentang fakultas kedokteran dan tentang pendidikannya,” tuturnya. Kemudian ada SCOPE untuk meningkatkan mutu dan pengalaman mahasiswa kedokteran.
Pada Desember tahun lalu, salah satu kegiatan yang dilakukan SCORA yaitu  memperingati hari internasional World AIDS Day dengan bermain bersama Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA)  “Jadi di sini tuh kita mau mengubah pandangan masyarakat tentang ODHA yang dipandang negatif, intinya penyebaran penyakit AIDS nggak segampang itu kok,” ujarnya.
Kemudian, kegiatan yang dilakukan SCOPH seperti merayakan World No Tobaco Days pada akhir Mei lalu dengan mengadakan seminar dan kampanye menukar rokok dengan permen. “Jadi kebanyakan sih (kegiatan CIMSA) memperingati hari dari WHO dan memperingati hari besar intenasional,” ucapnya.
Untuk mengadakan kegiatan, CIMSA lokal UIN mendapat alokasi dana dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) jurusan Pendidikan Dokter. Karena tidak cukup, mereka biasanya mencari sponsor, berjualan serta membuka tenda tensi seperti di Monas atau di Serpong. “Jadi kita datengnya pas ada kegiatan olahraga,” papar Bimo Dwi Pramesta selaku Vice Loco For Internal Affair (12/7).
Sedangkan untuk kegiatan rutin, Bimo mengatakan, kegitan bulanan atau mingguan, lebih ditekankan ke SCO masing-masing. “Keunikan CIMSA dengan organisasi lain adalah mayoritas lebih bergerak di divisinya,” katanya. Waktu berkumpul biasanya membahas proyek yang akan dilaksanakan.
Untuk tahun ini menurut Liaison Officer For Student Organization Hasya Layalia Lahino, CIMSA lebih memfokuskan pada desa binaan dan lebih melihat apa yang sedang dibutuhkan masyarakat. “Tahun ini, kita tidak hanya sekadar bikin proyek lalu selesai tapi berkelanjutan, biar ada follow upnya dan apa sih  improvementnya (perbaikannya),” ujarnya (12/7). (Umar)

About Post Author

LPM Institut

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Previous post Membincang Politik dan Budaya di Amerika
Next post Mahasiswa Peringati Global Tiger Day 2013